Rame Dimedsos ASI Jadi Susu Bubuk, Ini Proses dan Dampaknya
ilustrasi ASI--alodokter
Namun, risiko kontaminasi menjadi ancaman tersendiri, terutama saat rekonsiliasi penambahan udara pada bubuk ASI beku-kering sebelum dikonsumsi bayi.
Selain itu, produk ASI beku-kering ini merupakan Rada'ah.
Bagi umat Islam, hal ini harus menjadi perhatian karena menentukan hubungan mahram yang disebabkan oleh persuasi dari ibu kepada anak yang bukan dari kandungannya.
BACA JUGA:Sumber Karbohidrat yang Baik untuk Bayi
BACA JUGA:Seberapa Sering Botol Bayi Harus Diganti?
Apabila bubuk ASI dilarutkan kembali dan mengubah wujud, warna, dan rasa seperti susu, berlaku Rada'ah bagi semua pihak terkait.
Kendati demikian, metode pengeringan beku untuk membuat bubuk ASI ini terhitung masih baru.
Sehingga, dampak pasti pengeringan beku terhadap komponen penting ASI saat ini masih belum diketahui.
“Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah ASI freeze-dryed memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi,” ujar dr Naomi.
Selain itu, belum lengkapnya pembuktian melalui penelitian ilmiah sehingga belum ada aturan atau rekomendasi penggunaan oleh organisasi kesehatan, seperti CDC, AAP, dan FDA.
BACA JUGA:Simak! Kapan Waktu 'Aman' Bayi untuk Konsumsi Telur
BACA JUGA:Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi
Naomi lebih menyarankan agar ibu secara langsung menyusui bayi agar dapat terjalin kontak erat antara keduanya.
“Sekaligus untuk menumbuhkan rasa aman dan meningkatkan ikatan orang tua-anak karena menyusui bukan sekadar memberikan ASI,” ujar Naomi.(*)