Begini Cara Tepat Simpan ASI,Yuk Simak
Ilustrasi ibu menyusui-jambi independent-Jambi Independent
"ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko penurunan kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan," terangnya.
Sementara ASI yang dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan.
ASI ini beberapa waktu lalu ramai dibicarakan di media sosial dengan bentuknya seperti susu bubuk.
BACA JUGA:Heboh! Masker Rumahan Susu Bubuk Campur Kemiri untuk Kulit, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Efek Minum Kopi Campur Susu untuk Kesehatan
"Serangkaian perubahan fisik tersebut tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein."
Lebih lanjut, ibu bisa memberikan ASI perah kepada bayi apabila memiliki kendala dalam pemberian ASI secara langsung.
Sebagai informasi, ASI perah merupakan ASI yang diperas, lalu disimpan untuk kemudian diberikan kepada bayi sewaktu-waktu.
ASI perah ini merupakan salah satu metode yang efektif bagi ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah.
"ASI perah yang direkomendasikan diberikan kepada bayi adalah ASI segar yang diperah pada hari itu atau pada hari sebelumnya, karena kandungan zat gizi masih optimal,” terang Direktur Gizi dan KIA Lovely Daisy.
BACA JUGA:Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi
BACA JUGA:Manfaat Mandi Susu
Adapun ASI perah ini bisa disimpan di dalam cooler bag dengan lama penyimpanan maksimal 24 jam.
Berdasarkan buku saku "Pemberian Makan Bayi dan ANak (PMBA) untuk Kader" yang diterbitkan Kemenkes RI tahun 2021, ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27-32 derajat Celcius.
Sedangkan ASIP akan tahan 6-8 jam jika disimpan dalam suhu kurang dari 25 derajat Celcius.