IKN dan Swasembada Gula
--
Sebagai Menteri Investasi baru, Rosan yang memiliki segudang pengalaman dalam dunia bisnis dan diplomasi akan menghadapi sejumlah tugas penting seperti keberlanjutan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan percepatan swasembada gula.
Dalam RAPBN 2025, pemerintah berkomitmen untuk tetap melanjutkan pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang diharapkan dapat terwujud pada Tahun 2045 sebagai langkah strategis dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi di IKN merupakan amanah dari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024.
Sebagai Menteri Investasi baru, Roeslan bertindak sebagai Ketua Satgas Percepatan Investasi di IKN yang memimpin upaya percepatan persiapan, pembangunan, pemindahan, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan perekonomian Indonesia, sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dalam memperoleh perizinan berusaha, kemudahan berusaha, dan fasilitas penanaman modal yang bersifat lintas sektor dan kewenangan, maka dibentuk Satuan Tugas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara.
Latar belakang pembentukan Satgas Percepatan Investasi di IKN ini bertujuan untuk meningkatkan layanan investasi untuk percepatan pembangunan pada wilayah pengembangan di IKN.
Satgas ini berhasil mewujudkan pelaksanaan groundbreaking ketujuh di IKN menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI perdana di Nusantara, Kalimantan Timur pada 12 Agustus 2024.
Selain Satgas Percepatan Investasi IKN, tugas lainnya yang menanti Rosan sebagai Menteri Investasi baru adalah Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol.
Sebagai Ketua dari Satgas tersebut, Rosan memiliki tugas untuk memimpin percepatan pelaksanaan kegiatan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik biomasa yang memerlukan fasilitasi, koordinasi, dan perizinan berusaha bagi pelaku usaha.
Latar belakang pembentukan Satgas ini adalah percepatan pelaksanaan investasi perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula dan bioetanol melalui mekanisme Proyek Strategis Nasional dan/atau Kawasan Ekonomi Khusus.
Percepatan investasi dalam industri gula dan bioetanol sendiri merupakan perwujudan untuk mencapai ketahanan pangan serta energi, khususnya energi baru terbarukan.
Percepatan investasi pada sektor gula dan bioetanol juga kemudian menjadi bagian dari fokus keberlanjutan dalam RAPBN 2025 yang mengedepankan prioritas pembangunan infrastruktur pangan dan energi.
Prioritas pembangunan dalam RAPBN 2025 tersebut bertujuan untuk keberlanjutan pembangunan yang Indonesia sentris dan melaksanakan pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Transisi dan keberlanjutan
Penunjukan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi baru menunjukkan sikap utama pemerintahan Presiden Jokowi yang memegang teguh komitmen transisi keberlanjutan pemerintahan.
Penunjukan sosok penting dan mumpuni dengan pengalaman nasional serta internasional untuk mengisi posisi strategis berperan krusial di transisi dan keberlanjutan seperti saat ini.
Sepak terjang Rosan Roeslani baik sebagai pengusaha maupun ketika menjabat duta besar merupakan hal penting untuk meningkatkan aliran investasi yang masuk ke Indonesia.
Tidak hanya itu, pengalamannya dalam mengemban tugas dari pemerintah baik di level nasional maupun global menunjukkan Rosan memiliki kapabilitas besar dalam kancah ekonomi politik internasional, aspek penting yang dibutuhkan sebagai Menteri Investasi dan terlebih lagi ketika memimpin Satgas Investasi IKN dan Satgas Swasembada Gula.
Penunjukan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi baru juga menunjukkan komitmen sungguh-sungguh pemerintah untuk tetap melanjutkan pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 sebagai tujuan serta cita-cita besar Bangsa Indonesia di abad ke-21. (ANTARA)