Sembahyang Rebutan

Dahlan iskan--

Kali ini saya harus hadir. Sudah sejak 17 tahun lalu saya selalu diundang. Selalu saja absen. Pernah diwakili oleh istri. Kali ini akan hadir sendiri. 

Kenapa saya selalu diundang? 

BACA JUGA:Simak! Ini Dia 8 Pemilik Jet Pribadi di Indonesia, Siapa Saja?

BACA JUGA:Ribuan Kendaraan Dinas di Muaro Jambi Mangkir Pajak

Salah satu arwah yang didoakan di hari raya Rebutan di vihara ini memang ada hubungannya dengan saya. Yakni arwah almarhum yang hatinya, saat ini, berada di dalam tubuh saya. 

Saya sendiri tidak tahu namanya. Juga tidak tahu asal usulnya. Saya hanya tahu ia orang Tianjin. Umurnya, saat meninggal, 20 tahun. 

Begitu meninggal, hati anak muda itu diambil. Dilarikan ke rumah sakit  天津十一中心医院. 

Saya berada di salah satu kamar RS itu. Di lantai 11. Saya cepat-cepat dimasukkan kamar operasi. 

BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Instruksikan Ketua RT untuk Mendata Kendaraan Bermotor Warga

BACA JUGA:91 Peserta Siap Ikuti Bintek Revolusi Mental, Dilepas Langsung oleh Pj Bupati Merangin

Hati saya yang sudah penuh kanker diambil. Dikeluarkan. 

Hati anak muda yang masih sangat muda itu dimasukkan ke dada saya. Hati anak muda itu menggantikan hati lama saya yang terkena kanker hati. 

Itu 17 tahun yang lalu. 

Begitu saya masuk ruang operasi puluhan umat Buddha di Surabaya berkumpul di vihara Kenjeran. Mereka menyalakan lilin. Berdoa. Selama delapan jam. Sampai operasi ganti hati selesai. 

BACA JUGA:7 Minuman Alami yang Efektif Mengurangi Lemak Perut

Tag
Share