Kota Jambi Alami Deflasi Beruntun Selama 4 Bulan Terakhir

RAKOR: Sekda A Ridwan (baju hitam,red) saat memimpin kegiatan rakor virtual bersama Kemendagri soal inflasi beberapa waktu lalu-doc/jambi independent-

BACA JUGA:Bawaslu Jambi Sebut Kampanye di Internet dan Medsos Perlu Diawasi Bersama

"Berdasarkan data yang kami peroleh dari Berita Resmi Statistik (BRS-red) bulan September, BPS, secara nasional terjadi penurunan harga BBM Non-subsidi, setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan pada bulan Agustus,” bebernya.


“Sejumlah daerah pada September lalu juga memasuki masa panen komoditas pangan seperti cabai rawit, cabai merah, dan tomat, sehingga mengakibatkan suplai melimpah dipasaran. Harga komoditas tersebut juga berada pada titik terendah selama September 2024," ungkapnya.


Terkait dimulainya ajaran baru di berbagai perguruan tinggi, turut memberi andil terjadinya inflasi di Kota Jambi, untuk kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, dengan komoditas kontrak rumah dan sewa rumah.


"Dimulainya ajaran baru kalender akademik perguruan tinggi, menjadi momentum atau kesempatan bagi pemilik kontrakan untuk menaikkan harga sewa atas rumah maupun tempat kos di Kota Jambi,” terangnya.

BACA JUGA:Waspada, Ini Bahaya Child Grooming di Lingkungan Terdekat

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Ini Perbedaan Asuransi Mobil All Risk dan TLO

“Ini memberi andil terjadinya inflasi bulanan dan tahunan di Kota Jambi. Termasuk komoditas ongkos jahit juga alami kenaikan," tambah Hendra.


Walaupun terjadi deflasi beruntun dan trend penurunan inflasi tahunan, Penjabat Wali Kota Jambi selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi jelas Hendra, terus mempersiapkan rencana kontingensi pengendalian harga dan ketersediaan pasokan komoditas pangan bergejolak di Kota Jambi, terutama untuk komoditas aneka cabai dan bawang.


"Salah satu upaya kontingensi yang telah disiapkan oleh Pj Wali Kota Jambi, Ibu Sri Purwaningsih adalah dengan penguatan kerjasama antar daerah dan menambah kerjasama baru antara Kota Jambi dengan daerah penghasil atau produsen,” sebutnya.


“Terutama pada komoditas pangan yang sangat sensitif terjadi perubahan harga di Kota Jambi, seperti aneka ragam cabai, Kota Jambi terus menambah kerjasama baru dengan daerah penghasil. Seperti dalam waktu dekat dengan Kabupaten Magelang," bebernya.

BACA JUGA:Obat Alami untuk Menjaga Kesehatan Mata

BACA JUGA:6 Tips Tidur Nyenyak di Malam Hari

Kota Jambi dalam setahun terakhir, aktif menjalin kerja sama antar daerah dengan berbagai daerah produsen, baik dalam wilayah Provinsi Jambi, maupun daerah lain di luar Provinsi Jambi.


Terlebih Kota Jambi memang sangat tergantung dengan pasokan dari luar untuk memenuhi kebutuhan permintaan beberapa komoditas pangan sensitif penyumbang inflasi tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan