Mahasiswa ITS Ciptakan Kursi Roda MobiAi yang Dikendalikan Gerakan Mata

Reporter: Irma Suryani |

Editor: Rizal Zebua |

Sabtu , 19 Oct 2024 - 14:13

Ilustrasi mahasiswa ITS yang berhasil membuat kursi roda--

Agus menjelaskan bahwa ide untuk membuat MobiAi muncul dari pembelajaran dalam mata kuliah pengolahan citra.

Dia dan timnya ingin membantu penderita ALS agar bisa bergerak lebih leluasa.

Kursi roda ini juga dapat dimanfaatkan oleh para lansia yang mengalami penurunan fungsi motorik.

Di bawah bimbingan dosen mereka, Dr. Eko Mulyanto Yuniarno, ST, MT, inovasi ini berhasil meraih penghargaan dalam ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-17 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Agus dan tim berharap bahwa MobiAi dapat terus dikembangkan dan segera membantu lebih banyak penyandang disabilitas.

Saat ini, mereka masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan komponen alat yang harganya cukup mahal.

“Kami berharap MobiAi tidak hanya berhenti sebagai prototipe, tetapi juga dapat digunakan di rumah sakit,” tutup Agus. (*)

mahasiswa its ciptakan kursi roda mobiai yang dikendalikan gerakan mata                            jambikoran.com - tiga mahasiswa dari institut teknologi sepuluh nopember (its) menciptakan sebuah inovasi kursi roda yang dirancang khusus untuk memudahkan penyandang disabilitas.
keistimewaannya, kursi roda ini dapat dikendalikan hanya dengan gerakan mata.
inovasi yang dinamakan mobiai ini merupakan buah karya agus fuad mudhofar, sidiq bimo pangestu, dan nabila mutiara susetio.
kursi roda ini diciptakan khusus untuk membantu penderita amyotrophic lateral sclerosis (als), sebuah gangguan saraf yang cenderung memburuk seiring waktu.
baca juga:bi jambi gelar temu responden, beri apresiasi kepada seluruh responden survei
baca juga:cara efektif mencegah dan mengusir ular dari halaman rumah dengan aman
“als menyerang sel-sel saraf motorik di otak dan sumsum tulang belakang,” jelas agus pada kamis, 17 oktober 2024.
mobiai menggunakan teknologi canggih dengan kamera yang dilengkapi algoritma convolutional neural network (cnn).
teknologi ini memungkinkan kursi roda untuk mendeteksi dan menginterpretasikan pergerakan mata pengguna yang ditangkap oleh kamera.
“kamera pada kursi roda ini bisa diatur agar tidak mengganggu pandangan pengguna,” kata agus.
baca juga:bi jambi gelar sosialisasi elektronifikasi pembayaran jalan tol di ruas tol bayung lencir – tempino
baca juga:5 manfaat air rebusan daun salam untuk kesehatan
selain itu, kursi roda ini juga terhubung dengan sebuah sistem berbasis website yang memungkinkan pelacakan posisi kursi roda secara real-time melalui teknologi internet of things (iot).
“kami menamakan sistem pelacakan ini mobiai patient tracker system, yang dapat memantau lokasi pengguna dan merekam jejak perjalanan mereka,” tambahnya.
agus menjelaskan bahwa ide untuk membuat mobiai muncul dari pembelajaran dalam mata kuliah pengolahan citra.
dia dan timnya ingin membantu penderita als agar bisa bergerak lebih leluasa.
baca juga:apel: buah rendah kalori yang bantu sukseskan program diet
baca juga:ternyata inilah beberapa hal sepele yang bisa buat darah tinggi
kursi roda ini juga dapat dimanfaatkan oleh para lansia yang mengalami penurunan fungsi motorik.
di bawah bimbingan dosen mereka, dr. eko mulyanto yuniarno, st, mt, inovasi ini berhasil meraih penghargaan dalam ajang pagelaran mahasiswa nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi (gemastik) ke-17 yang diselenggarakan di universitas negeri semarang (unnes).
agus dan tim berharap bahwa mobiai dapat terus dikembangkan dan segera membantu lebih banyak penyandang disabilitas.
saat ini, mereka masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan komponen alat yang harganya cukup mahal.
baca juga:pariwisata jepang pecahkan rekor pendapatan di tengah melemahnya yen
baca juga:ginting terhenti di babak pertama denmark open 2024
“kami berharap mobiai tidak hanya berhenti sebagai prototipe, tetapi juga dapat digunakan di rumah sakit,” tutup agus. (*)