Modal Dikit, Modal Peluit
Pak Ogah Mengatur Persimpangan Lalu Lintas--
JAMBI – Belakangan ini sejumlah persimpangan di Kota Jambi, kerap terlihat orang-orang yang mengatur lalu lintas. Mereka bukan Polisi, melainkan Pak Ogah.
Pak Ogah adalah sebutan bagi mereka, yang mengatur lalu lintas di tiap persimpangan ataupun letter U jalan yang ada di Kota Jambi.
Keberadaan mereka juga menuai pro kontra. Ada yang menyebut jalanan jadi lancar, tidak sedikit pula yang mengatakan malah sebaliknya.
Namun begitu, Pak Ogah mengatur lalu lintas dengan suka rela. Mereka terkadang diberi uang Rp2.000 hingga lebih oleh para pengendara yang merasa terbantu.
“Alhamdulillah saya merasa terbantu atas kerjaan saya ini,” kata Adi, Pak Ogah yang berada di Simpang Traffic Light eks STM 3 Kota Jambi.
BACA JUGA:7 Makanan Sehat untuk Meningkatkan Kesehatan Rambut
BACA JUGA:Tahun Politik Tak Pengaruhi Sektor Perdagangan
Adi mengaku telah setahuh menggeluti profesi sebagai Pak Ogah di sana. Selain mengatur lalu lintas, ia juga membantu masyarakat yang hendak menyebrang jalan.
Dirinya pun mengaku, terjun ke pekerjaan ini atas inisiastif dirinya sendiri.
"Sudah satu tahun. Alhamdulillah hasilnya bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehari bisa dapat Rp70.000 paling banyak Rp150.000,” kata dia, kemarin.
Tak sendiri, di titik tersebut, Adi bergantian dengan dua rekannya. Mereka memiliki kesepakatan, di mana satu jam sekali akan bergantian mengatur lalu lintas.
“Selesai kerja biasa pukul 22.00, melihat kondisi jalan yang sepi juga,” timpalnya.
Ditanya alasan dirinya mau menjadi Pak Ogah, Adi memberikan jawaban yang cukup tak habis pikir.
“Karena modalnya dikit. Cukup modal peluit,” timpalnya.