Modal Dikit, Modal Peluit

Pak Ogah Mengatur Persimpangan Lalu Lintas--

Tak hanya itu, diakui Adi juga, terkadang ia disebut-sebut sebagai biang kemacetan di kawasan tersebut.

“Saya di sini hanya bantu-bantu saja. Tanpa saya pun terkadang jalan di sini kerap macet, dan pengendara yang mau putar balik kerap kesulitan,” jelasnya.

Senada juga dikatakan oleh Rendi, Pak Ogah di kawasan letter U sekitar SPBU Simpang Rimbo. Dia bekerja seperti itu, lantaran ajakan sang kakak.

“Alhamdulillah pekerjaan ini cukup membantu saya mencari rezeki, untuk anak istri saya,” ungkapnya.

Dia pun mengaku telah 2 tahun bekerja di sana. Sementara di situ, ada dua rekannya yang lain. Yang juga bekerja sebagai Pak Ogah.

“Ada tiga orang, dan ditiap satu jam sekali kami bergantian untuk mengatur lalu lintas," sebutnya.

Keberadaan ‘Pak Ogah’ di beberapa titik jalan Kota Jambi, turut mendapatkan perhatian dari Forum Lalu Lintas Kota Jambi.

Di mana memang, keberadaan Pak Ogah ini, memiliki dampak positif dan negatif. Hal ini pun tak ditampik Kadishub Kota Jambi, Saleh Ridho.

BACA JUGA:Cakades Dilaporkan ke Polisi

BACA JUGA:14 Pasang Calon Pengantin Ditipu WO

Kata dia, keberadaan Pak Ogah ini juga sudah dibahas dalam rapat Forum Lalu Lintas Kota Jambi bersama stakeholder lainnya.

“Kita merencanakan akan membina dan menertibkan keberadaan mereka (Pak Ogah,red),” kata dia.

Diungkapkan Saleh Ridho, sebagian besar keberadaan Pak Ogah menjadi keresahan masyarakat. Khususnya di Kota Jambi.

“Memang di satu sisi keberadaan mereka membantu. Khususnya di persimpangan yang memang kita rasakan dengan kondisi keterbatasan personel,” terangnya.

Hanya saja memang, banyak keberadaan Pak Ogah yang tidak sesuai tempatnya. Mereka malah membuat kemacetan di titik-titik tertentu, yang sebelumnya tidak mengalami kemacetan parah.

Tag
Share