Banjir Hadang Warga Pangean dan Lubuk Suli, Namun Pilkada 2024 Tetap Aman
Kondisi banjir di Kampung Pangean Bawah, Dusun Ujung Tanjung, Kecamatan Jujuhan-Siti Halimah/Jambi Independent-
MUARABUNGO - Hari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia, Rabu (27/11) ternyata tidak berjalan mulus di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Bungo.
Warga Kampung Pangean Bawah, Dusun Ujung Tanjung, Kecamatan Jujuhan, harus menghadapi banjir yang melanda kawasan tersebut tepat pada hari pemilu.
BACA JUGA:Segera Diperiksa Polisi
BACA JUGA:Kejagung Periksa 23 Saksi Kasus Vonis Bebas Ronald Tannur
Banjir tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Pangean yang mulai naik pada pukul 00.05 WIB, akibat tingginya curah hujan di wilayah hulu.
Berdasarkan pantauan di lapangan, air telah merendam 15 rumah dengan ketinggian mencapai 1 meter, menggenangi permukiman warga.
Bahkan, banjir juga merendam jalan provinsi di kawasan tersebut dengan kedalaman sekitar 50 cm, menghambat aktivitas warga.
Mesi (40), salah seorang warga Kampung Pangean, mengungkapkan kondisi sulit yang dialami oleh warga setempat.
"Betul, kami warga RT 09 Kampung Pangean dilanda banjir sejak jam 05.00 WIB subuh. Sudah 15 rumah yang terendam banjir sedalam 1 meter. Sekarang warga yang rumahnya terendam masih bertahan, dan barang-barang dipindahkan ke tempat yang lebih aman," ungkapnya.
Meski kondisi tersebut cukup berat, pelaksanaan Pilkada di wilayah ini tetap berjalan lancar.
Mesi berharap bantuan dari pemerintah untuk meringankan beban mereka, terutama makanan cepat saji, karena banyak warga yang tidak bisa memasak akibat banjir.
"Kami yang terendam banjir tidak bisa masak, Bang. Sekarang kondisi air masih bertahan, semoga lekas surut," tambahnya.
Sementara itu, kondisi Sungai Jujuhan yang berada di wilayah sekitar juga menunjukkan peningkatan debit air.
Meningkatnya curah hujan di wilayah hulu menyebabkan naiknya debit air di Sungai Pangean dan Sungai Jujuhan, yang akhirnya memicu banjir.
Warga setempat berharap bantuan segera datang untuk meringankan beban mereka, terutama untuk keluarga yang terdampak.
Di sisi lain, kabupaten tetangga, Kerinci, juga mengalami dampak hujan lebat yang menyebabkan banjir.
Ruas jalan di Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, digenangi air.
Sehingga kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas. Zidan, salah seorang warga Desa Lubuk Suli, menyatakan bahwa banjir telah menggenangi badan jalan akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut.