Program Agroforestri Desa Sungai Merah Jambi Ubah Pola Pengelolaan Hutan

Taman Hutan Raya (Tahura) Kabupaten Paser mengembangkan agroforesti, konsep pengembagan komoditas pertanian di lahan hutan, sebagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati di area konservasi itu. -ist-

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Desa Sungai Merah di Pelawan, Sarolangun, Jambi, kini menjadi contoh transformasi yang menggabungkan keberlanjutan alam dengan kesejahteraan masyarakat.

Melalui Program BioCarbon Fund Initiative for Sustainable Forest Landscapes (BioCF ISFL), yang bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesejahteraan warga, desa ini mengembangkan model agroforestri yang memadukan kelestarian hutan dengan produktivitas ekonomi.

Kepala Desa Sungai Merah, Yulianto, bersama Kelompok Tani Margo Mulyo II, memimpin upaya ini dengan berani mengalokasikan tiga hektare hutan untuk penerapan agroforestri.

Keputusan tersebut, meski menantang, bertujuan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan ekonomi masyarakat dan pelestarian alam.

BACA JUGA:Presiden Bakal Bentuk Satgas Hilirisasi untuk Percepatan

BACA JUGA:Segera Menikah dengan Zumi Zola

 

Agroforestri yang diterapkan di desa ini melibatkan tanaman durian, mangga, petai, serta kayu pulai sebagai tanaman kehutanan. Tanaman sela seperti terong, kacang panjang, jagung, dan cabai juga ditanam untuk mendukung ketahanan pangan lokal dan memberikan hasil cepat bagi petani.

Dengan bimbingan dari KPHP Unit VIII Hilir Sarolangun, para petani mendapatkan pelatihan intensif mengenai teknik agroforestri yang ramah lingkungan. Mereka tidak hanya belajar cara menanam, tetapi juga cara mengelola lahan dengan bijaksana tanpa membakar hutan, serta memasarkan hasil pertanian secara berkelanjutan.

“Program ini memberikan kami harapan untuk masa depan, kami ingin anak-anak kami melihat hutan ini tetap ada,” ujar Rohadi, salah satu anggota kelompok tani. Kalimat sederhana ini menggambarkan pentingnya kesadaran akan keberlanjutan di kalangan masyarakat desa.

Hasil awal dari program ini menunjukkan dampak positif, dengan tanaman sela menghasilkan pendapatan tambahan bagi petani, sementara bibit pohon buah mulai berkembang baik.

BACA JUGA:Tiket Pesawat Turun 10% di Libur Nataru Erick Thohir Pastikan Tidak Merugikan Industri

BACA JUGA:Bakal Terapkan Pasal Pencucian Uang

 

Tag
Share