Emas yang Beredar di Masyarakat Capai 1.800 Ton

Emas yang beredar di masyarakat capai 1.800 Ton-Foto : Ist-Jambi Independent

JAKARTA,JAMBIKORAN.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan bahwa emas yang beredar di masyarakat mencapai 1.800 ton, menjadikannya potensi atau ceruk yang besar bagi pengembangan layanan bank emas (bullion bank) lebih lanjut.

Melihat potensi yang besar tersebut, Erick menyampaikan pihaknya ingin mengundang masyarakat agar percaya dan mau menyimpan emasnya di dalam sistem keuangan formal yang dipastikan aman.

“Di masyarakat ini juga beredar kurang lebih 1.800 ton emas. Ada (masyarakat) yang (simpan emas) di bawah bantal, ada yang di toilet di baliknya ada batu bata dimasukkan ke dalam situ. Itu realitas,” kata Erick dalam sambutannya saat peresmian layanan bank emas di Jakarta, Rabu, 25 Februari 2025.

Melalui bank emas, Erick menjelaskan bahwa masyarakat dapat mengakses berbagai layanan mulai dari tabungan emas, gadai emas, deposito emas, pembiayaan emas, hingga perdagangan emas secara langsung.

Adapun layanan bank emas di Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) secara resmi diluncurkan pada Rabu oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Menurut Erick, peluncuran bank emas ini membuktikan posisi Indonesia sebagai negara yang mampu melangkah maju dan mandiri.

BACA JUGA:Yello Hotel Jambi Buka 1001 Delight, Aneka Hidangan Buka Puasa dengan Menu Istimewa

BACA JUGA:Kilas Balik Perjuangan Bambang Bayu Suseno: Melawan Anomali di Pilkada Muaro Jambi 2024

“Alhamdulillah, ini sejarah yang luar biasa berkat dukungan dan kebijaksanaan bapak (Presiden). Dan tentu kami kerja semua menteri di sini, hari ini kita bisa meluncurkan sebuah ekosistem alur pasok dan perdagangan emas nasional,” kata dia.

Erick menyebutkan, Indonesia memiliki cadangan atau reserve emas terbesar keenam di dunia sebesar 2.600 ton. Namun dalam hal cadangan emas batangan, Indonesia masih kalah dari Singapura.

“Singapura itu 228 ton. Dan kalau kita gabungkan yang ada di bank sentral (Bank Indonesia) ada 80 ton, lalu di Pegadaian kurang lebih 100 ton yang sebagian ada tabungan, titipan, dan lain-lain. Lalu di BSI ada 17,5 ton. Ini kurang lebih kita baru 201 ton. Artinya masih tertinggal,” kata dia.

Meski begitu, imbuh Erick, produksi emas Indonesia naik dari sebelumnya 110 ton per tahun menjadi 160 ton per tahun. Dengan peningkatan produksi emas ini, Indonesia dapat meningkatkan cadangan emas di Indonesia.
“Dalam waktu 5 tahun (ke depan), Pegadaian saja bisa meningkat sampai 219 ton. Belum di BSI,” ujar Erick.

BACA JUGA:Semua Perusahaan BUMN Bakal Masuk ke Danantara

BACA JUGA:KPU Bungo Hitung Kebutuhan Logistik PSU, Bawaslu Segera Lakukan Mitigasi Kerawanan

Pada kesempatan tersebut, sejumlah menteri hadir dalam peresmian layanan bank emas termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan