Mencegah Sampah Elektronik Jadi Bencana Lingkungan Selanjutnya

Ilustrasi - Petugas menimbang dan mencatat sampah elektronik milik nasabah yang akan disetorkan ke Bank Sampah Bumi Hijau untuk dikelola di Cluster Verina Bintaro. -ANTARAFOTO/Muhammad Iqbal/Spt.-

Nurhadi Wibowo, periset BRIN, menekankan pentingnya pengumpulan sampah elektronik yang tepat dan pemisahan material berharga yang dapat dimanfaatkan kembali.

BACA JUGA:Makanan di Pasar Bedug Aman Dikonsumsi, BPOM Jambi Pastikan Tanpa Formalin dan Boraks

BACA JUGA:Sekda Alpian Tinjau Lokasi Banjir di Cangking

Namun, pengelolaan sampah elektronik yang efektif memerlukan kolaborasi antara Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kolaborasi ini akan mendukung pengembangan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengelola sampah elektronik.

Selain itu, penting untuk memperkuat infrastruktur pengumpulan sampah elektronik di tingkat lokal dan menyediakan titik pengumpulan yang mudah diakses masyarakat. Pemerintah juga perlu mengembangkan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah elektronik dan pentingnya pengelolaannya.

Diharapkan dengan kolaborasi yang lebih baik antara sektor formal dan informal, serta peningkatan kesadaran masyarakat, pengelolaan sampah elektronik di Indonesia dapat lebih efisien dan berkelanjutan. Ini tidak hanya akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui daur ulang dan pengolahan material berharga. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan