Pembangunan Jembatan Sementara Butuh 5 Hari, Dewan Sebut Jalan Alternatif Banyak Rusak

PEMBANGUNAN: Pemasangan rangka jembatan bailey di lokasi amblasnya jalan Jalinsum. -SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

MUARABUNGO – Jalan Lintas Sumatera di KM 60 yang menghubungkan Jujuhan, Bungo, dengan Sungai Rumbai, Dharmasraya, terputus akibat longsor pada Minggu (2/3) pukul 13.30 WIB. Akibat kejadian ini, arus lalu lintas terganggu, dan kendaraan roda empat harus mencari jalur alternatif.

Senin (3/3) pagi, rangka jembatan bailey yang akan digunakan sebagai jembatan sementara telah tiba di lokasi kejadian. Penanganan perbaikan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi. Pekerjaan pemasangan jembatan sementara tersebut dipimpin oleh Koordinator DJBM Provinsi Jambi, Diaz Sodiq.

"Kami membutuhkan waktu sekitar lima hari untuk memasang rangka jembatan bailey. Namun, daya beban yang dapat dilalui kendaraan hanya maksimal 8 ton," ujar Diaz Sodiq kepada media.

BACA JUGA:Haris - Sani Pastikan Ketersediaan Komoditi Pangan dan Penyelesaian Batas Wilayah, Rencana Kerja 100 Hari

BACA JUGA:Bupati Tanjab Barat Resmikan Gedung Petro Berkah Pengabuan Convention Center

Selain pemasangan jembatan sementara, perbaikan permanen akan dilakukan dengan pembangunan box culvert yang sudah disiapkan. Diaz menambahkan, pihaknya membutuhkan material tanah timbunan sebanyak 1.400 kubik untuk proses penimbunan, setelah jembatan sementara selesai dipasang.

Pantauan Jambi Independent di lapangan, warga setempat telah berinisiatif membangun jembatan darurat. Jembatan ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki, sementara kendaraan roda empat diarahkan untuk menggunakan jalur alternatif.

Bagi kendaraan roda empat, jalur yang dapat digunakan adalah melalui Pulau Batu menuju Sungai Rumbai atau melalui  Rantau Ikil – Penual via Sungai Rumbai.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jambi mengungkapkan kondisi arus lalulintas di lokasi jalan amblas itu, saat ini lumpuh total. Pihak berwenang mengalihkan lalu lintas ke jalur alternatif melewati jalan pedesaan dan beberapa kecamatan, diantaranya Teluk Kayu Putih sampe ke perbatasan Sumbar. 

Mustaharudin, Anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Bungo-Tebo mengatakan, kondisi jalan alternatif tersebut sangat memprihatinkan, sempit, dan dipenuhi dengan lobang. 

“jalan alternatif itu lumayan banyak lobang, dari Teluk Kayu Putih sampe ke perbatasan Sumbar. Kami berharap itu segera diperbaiki terlebih dahulu,” kata Mustaharudin, Senin (3/3). 

Jika tidak segera diperbaiki dengan kondisi jalan alternatif yang sangat kecil, kata dia, jalan tersebut sangat menyulitkan bagi kendaraan yang lewat di sana.

“Kan kondisi jalannya sempit, jadi mungkin daerah-daerah yang bisa diperlebar, setidaknya ada alat di situ. Karena ini bus-bus kalau berselisih jalan yang sebelumnya tidak memungkinan kan, ini mau dikemanakan,” bebernya. 

Dia mengakui ada jalan yang diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Jambi sebelumnya, yakni jalan Lintas Tebo sampai ke Tanjung Aur atau sekitar 80 kilometer. Namun untuk jalan di Simpang Lopon hingga ke perbatasan Sumbar yang menjadi jalan alternatif ini belum diperbaiki. (mai/enn) 

Tag
Share