Mengenal Sistem Transaksi Repo Surat Utang di Bursa Efek Indonesia

Mengenal transaksi Repo surat utang di Pasar Modal BEI-Foto : ist-Jambi Independent

BACA JUGA: Polisi Jambi Selidiki Temuan MinyaKita Tidak Sesuai Takaran di Bungo dan Merangin

BACA JUGA:Rekaman Suara Meninggi Lutfi Jadi Pemicu Kasus Penganiayaan Dokter Koas Palembang

Efek yang digunakan dalam Repo juga aman karena tersimpan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga keamanannya terjamin. Dengan beroperasi di bawah regulasi OJK dan BEI, SPPA memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

SPPA mencatat kinerja transaksi surat utang yang cemerlang pada tahun 2024, dengan total nilai transaksi sebesar Rp246,1 triliun dan pangsa pasar interdealer domestik mencapai 16%. Angka ini menunjukkan peningkatan total nilai transaksi sebesar 76% dan pertumbuhan pangsa pasar sebesar 77% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selain itu, saat ini terdapat 39 pengguna jasa SPPA yang dapat langsung memanfaatkan layanan transaksi Repo surat utang sejak awal tahun ini, meningkat sebesar 95% dibandingkan saat pertama kali diimplementasikan. 

Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring dengan sosialisasi, komunikasi, dan sinergi yang dilakukan oleh BEI dengan pelaku pasar.

BACA JUGA: 71 Desa Terdampak Banjir, BPBD Muaro jambi Dirikan Sejumlah Posko Pengungsian

BACA JUGA:Puluhan Lobang di Jalan Provinsi di Kota Jambi

Manfaat Repo bagi pelaku pasar adalah untuk mendapatkan likuiditas tambahan untuk mendukung aktivitas bisnis (sisi Repo). Di sisi lain, pelaku pasar juga dapat menggunakan mekanisme trasaksi Repo ini sebagai alternatif investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dapat memberikan imbal hasil yang kompetitif denga risiko yang terukur (sisi reverse Repo) 

Dengan layanan yang semakin lengkap melalui kehadiran fitur transaksi Repo, SPPA BEI diharapkan menjadi pilihan utama bagi pelaku pasar surat utang dan pasar uang di Indonesia. SPPA juga akan terus berupaya menjadi sistem yang efisien dan aman untuk penyelesaian transaksi Repo, sekaligus mendukung keberlanjutan pasar modal serta pasar uang di Indonesia. (*)

Tag
Share