Bupati Hurmin Buka Lomba Biduk 2025

H. Hurmin, Bupati Sarolangun-Ist/Kominfo Sarolangun -Jambi Independent

SAROLANGUN – Bupati Sarolangun, H. Hurmin, secara resmi membuka acara lomba pacu perahu tradisional Balumbo Biduk 2025, yang digelar di tepian Beatrix Sarolangun, tepatnya di depan Rumah Dinas Bupati Sarolangun. Kegiatan ini merupakan puncak dari perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, yang dihadiri oleh masyarakat setempat dan tamu undangan.

Dalam sambutannya, Bupati Hurmin menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal seperti Balumbo Biduk yang sudah menjadi tradisi khas Kabupaten Sarolangun. 

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi antar masyarakat dan pelestarian warisan budaya kita. Balumbo Biduk adalah kebudayaan khas Sarolangun yang harus terus kita jaga dan lestarikan,” ujar Bupati Hurmin.

Bupati Hurmin juga memberikan apresiasi kepada panitia pelaksana dan masyarakat yang telah mendukung suksesnya acara ini. Ia berharap lomba Balumbo Biduk bisa menjadi ajang untuk menumbuhkan bibit-bibit atlet dayung potensial yang berasal dari Sarolangun. 

BACA JUGA:Rumah Sakit H Bakri Tak Miliki Dokter Spesialis

BACA JUGA:Minta ASN Jaga Kedisiplinan Pasca Cuti Bersama Lebaran

“Saya mengimbau seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas dan menjadikan lomba ini sebagai ajang olahraga yang sehat dan penuh kebersamaan,” lanjutnya.

Selain membuka lomba, Bupati Hurmin juga mengumumkan rencana pembangunan Tugu Patung Biduk yang akan dibangun pada tahun 2026. Tugu tersebut akan menjadi simbol pelestarian budaya dan identitas daerah Sarolangun. “Tugu ini akan menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga tradisi leluhur kita,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asisten I Setda Provinsi Jambi, Arief Munandar, yang mewakili Gubernur Jambi, juga turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan budaya ini. 

Arief menyebutkan bahwa Balumbo Biduk tidak hanya menjadi ajang mempererat silaturahmi, tetapi juga penting untuk menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat.

“Balumbo Biduk adalah tradisi yang mempererat silaturahmi dan juga momentum untuk menjaga kebersihan sungai, yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi kita semua,” ujarnya.

Arief juga berharap bahwa lomba ini bisa menjadi sarana untuk mencetak atlet dayung berprestasi dari Sarolangun, yang kelak bisa bersaing di tingkat provinsi maupun nasional. “Mari kita lestarikan budaya, jaga lingkungan, dan bangun generasi muda yang sehat dan unggul,” pungkasnya.

Lomba pacu perahu tradisional Balumbo Biduk ini diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai daerah di Sarolangun, yang berlomba untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam mendayung perahu tradisional, serta memperebutkan berbagai hadiah menarik. 

Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal yang sudah menjadi bagian dari identitas Kabupaten Sarolangun. (ira)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan