Muarojambi Naikkan Status, Banyak Terdapat Lahan Gambut

PEMADAMAN: Pemadaman Karhutla yang terjadi di Kumpeh, Kabupaten Muarojambi beberapa waktu lalu.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Musim kemarau, sudah mulai terasa di Provinsi Jambi. Ancaman Kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) menjadi bencana tahunan yang harus diantisipasi oleh pemerintah daerah setempat.
Saat ini, satu kabupaten telah menetapkan status Siaga Karhutla, yakni Muarojambi.
Bachyuni Deliansyah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mengatakan, dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi, baru Muarojambi yang sudah menaikkan status.
“Muaro Jambi sudah naik status, karena wilayahnya banyak mengandung lahan gambut. Berdasarkan prakiraan BMKG, akhir Mei ini kita sudah mulai memasuki musim kemarau,” jelas Bachyuni.
Selain Muarojambi, Kabupaten Sarolangun juga disebut memiliki potensi besar untuk menyusul menaikkan status menjadi siaga. Hingga saat ini, kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi Jambi masih dinilai dalam kondisi aman, meskipun secara umum hampir seluruh wilayah di provinsi ini berpotensi mengalami Karhutla.
“Di Provinsi Jambi, hampir semua wilayah berpotensi Karhutla. Hanya Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci yang memiliki risiko kecil,” tambah Bachyuni.
Meskipun telah ada satu kabupaten yang menetapkan status siaga, Provinsi Jambi secara keseluruhan belum menetapkan status siaga Karhutla. Hal ini karena sesuai prosedur, penetapan status siaga tingkat provinsi mensyaratkan minimal dua kabupaten/kota yang berada dalam status siaga.
“Mungkin minggu depan kalau Sarolangun juga naik status, kita akan melakukan rapat koordinasi untuk menentukan status Karhutla tingkat provinsi,” ungkapnya.
Musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung mulai akhir Mei hingga beberapa bulan ke depan menjadi perhatian utama pemerintah daerah. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan bahwa wilayah dengan lahan gambut, seperti Muaro Jambi, sangat rentan terhadap kebakaran yang sulit dipadamkan dan berdampak luas terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jambi berharap seluruh elemen masyarakat bisa bersinergi untuk menghadapi ancaman Karhutla, terlebih dalam menghadapi musim panas yang cenderung lebih kering akibat fenomena cuaca ekstrem global.
“Kami mohon kerja sama semua pihak agar tidak membakar lahan dan segera melapor jika menemukan titik api di wilayahnya,” tutup Bachyuni. (enn)