Perbedaan Personal Branding dan Flexing

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Pada era media sosial saat ini, citra diri menjadi salah satu aset paling berharga. Tak sedikit orang berlomba-lomba menampilkan sisi terbaiknya di hadapan publik. 

Namun, tak jarang pula muncul perdebatan mengenai perbedaan antara personal branding dan flexing. Keduanya memang sama-sama menyangkut penampilan diri ke hadapan khalayak. Tetapi keduanya memiliki motivasi, tujuan, dan dampak yang sangat berbeda. 

Mengetahui perbedaannya sangat penting agar seseorang tidak terjebak dalam perilaku pamer yang justru bisa merusak reputasi. Itu juga penting agar orang sekitar tidak salah mengartikan motivasi kita saat membangun citra diri.

Apa Itu Personal Branding?

BACA JUGA:Usulan Tambahan Usia Pensiun ASN Belum Dibahas

BACA JUGA:Kenaikan Bantuan Parpol Tergantung Kemampuan APBN

Personal branding adalah proses strategis dalam membangun dan mempresentasikan citra diri secara konsisten. Untuk mencerminkan nilai, keahlian, dan karakter seseorang. Tujuan utamanya adalah membentuk persepsi publik yang positif dan autentik. 

Misalnya, seorang desainer grafis yang secara rutin membagikan hasil karyanya di media sosial, membagikan tip desain, dan berbagi pandangan seputar industri kreatif.

Tanpa harus menyebut diri sendiri hebat, kualitas dan konsistensinya sudah cukup menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang kredibel.

Personal branding bukan soal memanipulasi citra. Tetapi soal memperkuat apa yang memang sudah ada dalam diri seseorang.

Kejujuran dan keaslian adalah fondasi utamanya. Mereka yang sukses dalam personal branding umumnya dikenal sebagai orang yang punya nilai tambah. Bukan sekadar penampilan.

Apa Itu Flexing?

Sebaliknya, flexing lebih mengarah pada tindakan memamerkan kekayaan, pencapaian, atau gaya hidup dengan cara yang mencolok dan sering kali tidak relevan dengan konteks. Biasanya bertujuan untuk mencari pengakuan, pujian, atau rasa superioritas. 

Contoh umum flexing adalah seseorang yang memamerkan jam tangan mewah, mobil sport, atau berlibur ke destinasi eksklusif tanpa ada kaitan dengan nilai profesionalisme atau pesan yang ingin disampaikan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan