''Stambul Arkipelagia'': Dongeng Distopia dari Orkes Silampukau

"Stambul Arkipelagia": Dongeng Distopia dari Orkes Silampukau-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

JAKARTA – Band folk indie asal Surabaya, Orkes Silampukau, kembali hadir lewat karya terbaru bertajuk "Stambul Arkipelagia", sebuah album bernuansa dongeng distopia yang sarat kritik sosial dan kegelisahan zaman.

Album ini mengingatkan pada tokoh fiktif Surabaya Johnny dalam kumpulan cerpen Sentimentalisme Calon Mayat karya Sony Karsono—sosok sastrawan keblinger yang mencerminkan kegilaan kota modern. Meski tidak sebrutal Johnny, penulis lirik Kharis Junandharu menghadirkan keresahan yang senada melalui syair-syair dalam album ini.

Dalam Stambul Arkipelagia, Silampukau menghidupkan sebuah negeri fiktif bernama Arkipelagia—negara maritim yang sarat bahaya, absurditas, dan kekacauan. Negeri ini hidup dalam ketidakwarasan yang sulit dibedakan antara realitas dan khayalan.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar

BACA JUGA:Pemerintah Revisi PP 5 Tahun 2021, Agar Perizinan Berusaha Makin Tertata

“Album pendek ini adalah bagian pertama dari album yang direncanakan sedikit rendisi 12 lagu populer dari sebuah negara-bangsa bernama Arkipelagia,” tulis Silampukau dalam laman resminya.

Volume pertama dari album ini telah dirilis pada 16 Mei 2025, berisi lima lagu: Sejoli; Sejauh 'Ku Memandang (Paceklik Blues); Jurang Kemiskinan 1 (Dodoi); Prelude Al-Muqawim; dan In Memoriam … (Halimun Rahasia).

Musik dan lirik dalam album ini tak hanya menyuguhkan nuansa estetika, tetapi juga mengangkat fenomena sosial kontemporer. Seperti disebut oleh filsuf Hannah Arendt dalam teori “banalitas kejahatan”, Orkes Silampukau menyingkap kejahatan yang telah dianggap biasa dan lumrah oleh masyarakat modern.

Dengan sentuhan fiksi politis dan estetika musik rakyat yang khas, Stambul Arkipelagia menjelma bukan hanya sebagai album, tetapi sebagai bentuk narasi sosial yang menggugah kesadaran.

Silampukau berencana merilis tiga volume sebagai bagian dari proyek besar Stambul Arkipelagia, yang total akan memuat sedikitnya 12 lagu. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan