Manfaat Makan Babat bagi Tubuh Bukan Sekadar Jeroan

MANFAAT : Jeroan yang selama ini banyak ditakuti ternyata memiliki banyak manfaat.-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Babat selama ini kerap dianggap sebagai jeroan yang kurang bernutrisi. Padahal, bagian daging yang berasal dari lapisan perut hewan ruminansia seperti sapi dan domba ini menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang layak diperhitungkan.
Selain kaya rasa dan terjangkau, babat juga mengandung nutrisi penting yang mendukung berbagai fungsi tubuh. Berikut tiga manfaat utama mengonsumsi babat.
1. Sumber Kolagen Alami
BACA JUGA:Penyebab Perut Sensitif yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Mengenal Diet Paleo, Pola Makan Ala Zaman Purba untuk Gaya Hidup Lebih Sehat
Babat merupakan sumber kolagen yang baik. Kolagen adalah protein struktural penting yang menjaga elastisitas kulit, kekuatan tulang, serta kesehatan sendi dan otot. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh menurun, sehingga mengonsumsi makanan yang kaya kolagen seperti babat dapat membantu memperlambat proses penuaan dan menjaga kepadatan tulang.
2. Mencegah Kekurangan Vitamin B12
Dalam porsi sekitar 85 gram (3 ons), babat dapat memenuhi hingga 25% kebutuhan harian vitamin B12. Vitamin ini esensial untuk pembentukan sel darah merah dan menjaga fungsi sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia, kelelahan, hingga gangguan neurologis. Oleh karena itu, konsumsi babat secara seimbang bisa menjadi solusi alami untuk mencegah defisiensi vitamin B12.
3. Menjaga Kekebalan Tubuh dan Mempercepat Penyembuhan Luka
Babat juga mengandung mineral seng (zinc) yang berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dalam satu porsi babat, terdapat sekitar 13% dari kebutuhan harian seng. Mineral ini membantu tubuh melawan infeksi, mengurangi peradangan, dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Meski memiliki banyak manfaat, babat tetap perlu dikonsumsi dalam jumlah wajar, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kolesterol atau tekanan darah tinggi. Cara pengolahan yang sehat juga sangat dianjurkan untuk memaksimalkan manfaat tanpa menambah risiko kesehatan. (*)