Bahaya Scrolling Tanpa Tujuan saat Waktu Luang

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Scrolling media sosial kini menjadi kegiatan yang terasa wajar dilakukan kapan saja oleh para pengguna gawai. Terutama saat tidak ada hal penting yang harus dikerjakan alias ada waktu luang.
Tanpa sadar, banyak orang membuka ponsel tanpa alasan jelas. Tak terasa alu menghabiskan waktu berjam-jam melihat video atau foto yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat bagi mereka.
Tanpa disadari, waktu yang tadinya bisa digunakan untuk istirahat berkualitas, justru habis untuk melihat konten yang tidak kita butuhkan. Sering kali kita tidak sadar sudah berapa menit atau jam berlalu saat jari terus menggulir layar.
Padahal, tidak ada satu pun informasi penting yang benar-benar kita ingat setelahnya. Kebiasaan ini bukan lagi soal mencari hiburan semata, tapi refleks otomatis yang terjadi saat otak bosan atau gelisah.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Popcorn Brain
BACA JUGA:Buah Kaya Zat Besi, Wajib Dikonsumsi untuk Cegah Anemia
Kita merasa perlu "melarikan diri" sebentar, padahal yang terjadi justru kita makin sulit untuk bisa fokus. Waktu kosong yang harusnya menjadi jeda justru berubah menjadi kebisingan visual yang tidak diperlukan.
Scrolling tanpa tujuan memang terasa nyaman, tapi perlahan akan membuat pikiran menjadi tumpul dan mudah terdistraksi. Setelahnya, kita sering merasa lelah tanpa alasan, padahal tidak melakukan apa-apa.
Hal itu karena otak kelelahan menyerap potongan informasi tanpa konteks secara terus-menerus. Kondisi ini bisa memicu efek lanjutan seperti menurunnya produktivitas, gangguan tidur, bahkan rasa tidak puas terhadap hidup sendiri.
Konten-konten yang dilihat sekilas bisa menumbuhkan perbandingan sosial tanpa sadar. Kita mulai merasa kurang hanya karena melihat hidup orang lain yang terlihat lebih "sempurna".
Scrolling juga sering dijadikan pelarian dari tugas-tugas yang sebenarnya bisa selesai lebih cepat. Setiap kali muncul rasa malas atau bosan, kita refleks membuka aplikasi media sosial.
Padahal, lima menit yang kita anggap singkat bisa menjelma menjadi satu jam penuh gangguan hingga akhirnya pekerjaan akan tertunda. Jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bisa mengganggu manajemen waktu dan pola hidup yang teratur.
Kita akan terbiasa mengisi kekosongan dengan sesuatu yang instan namun tidak berdampak apa-apa. Lama-lama, kita jadi sulit menikmati momen untuk diam karena selalu merasa harus melihat sesuatu.