Psikolog: Hindari Komentar Negatif pada Pasangan yang Belum Memiliki Anak

ilustrasi pasangan ingin memiliki anak-Pixabay-

JAKARTA – Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia, Sani B Hermawan, mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam memberikan komentar kepada pasangan menikah yang belum memiliki anak.

Menurutnya, komentar yang tidak sensitif dapat memberikan tekanan emosional yang tidak perlu bagi pasangan tersebut.

"Jangan terlalu mengomentari orang yang belum punya anak, karena kita tidak pernah tahu apakah mereka belum siap atau memang belum bisa. Jadi, mohon untuk lebih bijak," ujar Sani. 

Ia menjelaskan, komentar bernada negatif sering datang dari lingkungan sekitar, baik keluarga maupun teman, yang secara tidak sadar menambah beban psikologis bagi pasangan.

BACA JUGA:Dampak pada Tubuh Jika Makan Daging Selama Seminggu

BACA JUGA:Alasan Selalu Kebelet BAB Setelah Minum Kopi

Padahal, banyak pasangan memiliki alasan pribadi seperti kondisi kesehatan, kesiapan mental, atau faktor ekonomi yang membuat mereka belum memiliki anak.

Jika pasangan tersebut memang memutuskan untuk menunda kehadiran anak, Sani menyarankan agar keputusan itu disampaikan dengan tenang dan percaya diri.

Ia menekankan bahwa pasangan berhak menentukan waktu yang tepat sesuai dengan kesiapan masing-masing.

"Keputusan itu ada di tangan kita. Kalau kita yakin, kita bisa menjelaskan dengan baik bahwa belum merencanakan, atau menunggu waktu yang lebih tepat, tanpa harus merasa direndahkan," jelasnya.

BACA JUGA:Penyebab Perempuan Lebih Rentan Migrain

BACA JUGA:Waspada 4 Kandungan Berbahaya dalam Pewarna Rambut

Dalam konteks perencanaan keluarga, Sani juga menganjurkan penggunaan alat kontrasepsi yang disepakati bersama, seperti kondom, IUD, atau metode kalender, agar rencana memiliki anak dapat berjalan sesuai harapan.

"Kalau pasangan memang ingin menunda, biasanya mereka menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai dan aman, tergantung kesepakatan bersama," tutupnya.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan mental, Sani berharap masyarakat bisa lebih menghargai pilihan setiap pasangan dan menghindari komentar yang dapat melukai perasaan mereka. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan