Tak Ada Pekerja Migran Jambi di Iran

Koordinator Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Jambi Deliyus Eka Saputra, di Jambi, Selasa (24/6/2025).-ANTARA FOTO-Jambi Independent

JAMBI – Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Iran dan Israel yang kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Provinsi Jambi memberikan pernyataan tegas mengenai situasi tenaga kerja migran asal daerah tersebut. BP2MI memastikan bahwa tidak ada pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jambi yang bekerja di Iran.

Hal ini disampaikan langsung oleh Koordinator Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia BP2MI Provinsi Jambi, Deliyus Eka Saputra, Selasa (24/6).

"Berdasarkan data resmi yang kami miliki, tidak terdapat pekerja migran asal Jambi yang bekerja di wilayah Iran. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir terkait keberadaan warga Jambi dalam konflik di negara tersebut," ujar Deliyus.

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul kekhawatiran publik atas meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah yang dikhawatirkan dapat berdampak pada keselamatan pekerja migran Indonesia, termasuk yang berasal dari Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Rendra Usman Penuhi Panggilan Polda Jambi

BACA JUGA:Dasco Minta Tak Ada Spekulasi, Soal Kepentingan dalam Penulisan Sejarah

Deliyus menjelaskan bahwa penempatan pekerja migran asal Jambi selama ini lebih banyak difokuskan ke negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. 

"Mayoritas PMI asal Jambi diberangkatkan ke Jepang dan Malaysia. Jumlah pekerja yang dikirim ke kawasan Timur Tengah sangat minim," jelasnya.

Menurut catatan resmi BP2MI Provinsi Jambi, sepanjang tahun 2025 hingga pertengahan Juni, tercatat ada 37 orang tenaga kerja Indonesia asal Jambi yang diberangkatkan ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, sebagian besar bekerja di sektor formal dan informal di Jepang serta Malaysia.

Data ini sekaligus memperkuat pernyataan BP2MI bahwa tidak ada satupun PMI asal Jambi yang ditempatkan di wilayah Iran, yang kini tengah menjadi sorotan internasional karena eskalasi konflik yang meningkat tajam.

Meskipun tidak ada PMI asal Jambi yang berada di Iran, BP2MI Jambi tetap melakukan langkah-langkah antisipatif dan penguatan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan BP2MI pusat.

"Kami tetap melakukan koordinasi aktif dengan Kemenlu RI dan perwakilan Indonesia di berbagai negara untuk memastikan keselamatan dan perlindungan seluruh PMI, termasuk dari Provinsi Jambi," kata Deliyus.

Dalam kesempatan itu, Deliyus juga mengimbau kepada masyarakat Jambi yang ingin bekerja ke luar negeri agar senantiasa mengikuti prosedur resmi dan tidak tergoda oleh tawaran dari calo atau agen ilegal.

"Kami mengimbau agar masyarakat memanfaatkan jalur resmi penempatan tenaga kerja agar perlindungan dan hak-haknya bisa dijamin. Jangan tergiur iming-iming gaji besar dari pihak tidak bertanggung jawab, apalagi ke negara yang saat ini masuk kategori rawan konflik," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan