Cabai Merah dan Bawang Putih Penyumbang Utama, IPH Merangin Minggu Keempat Juni 2025 Turun 0,66 Persen

Pasokan cabai merah dan bawang putih di pasaran cukup melimpah, sehingga berdampak pada penurunan harga. -IST/Jambi Independent-Jambi Independent
BANGKO – Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Merangin pada minggu keempat Juni 2025 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,660 persen. Penurunan ini mengindikasikan bahwa secara umum harga-harga kebutuhan pokok di pasaran lebih rendah dibandingkan dengan bulan Mei 2025.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Setda Merangin, Suherman, mewakili Bupati Merangin H. M. Syukur, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui zoom meeting.
“Untuk minggu keempat Juni ini, IPH kita berada di angka minus 0,660. Komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah, susu bubuk, dan bawang putih. Sementara komoditas lainnya relatif stabil,” ungkap Suherman.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Merangin, Daryanto, menambahkan bahwa penurunan harga disebabkan oleh melimpahnya pasokan di pasar. Ia menjelaskan bahwa stok yang cukup besar dari ketiga komoditas tersebut berkontribusi langsung terhadap turunnya harga.
BACA JUGA:Polres Tanjabbar Gelar Silaturahmi Bersama Insan Pers, Wujudkan Kamtibmas Istimewa
BACA JUGA:Novi Astrianti - Jun Mahir Sosialisasikan Pentingnya Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah
Pasokan cabai merah, susu bubuk, dan bawang putih di pasaran saat ini cukup melimpah, sehingga berdampak pada penurunan harga,” jelas Daryanto.
Rakor tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, antara lain Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Merangin Sukoso, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Merangin Ny. Fauziah, serta sejumlah utusan dari OPD terkait.
Pemerintah Kabupaten Merangin terus memantau perkembangan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi. Diharapkan tren positif ini bisa membantu menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas ekonomi daerah. (*/ira)