Masih Ada 102 Komplek Candi Belum Digali

CANDI: Candi Muarojambi saat ini menjadi magnet wisata sejarah di Provinsi Jambi, masih ada lebih dari 100 komplek candi lagi yang akan digali.-DOK/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI - Candi Muaro Jambi yang merupakan wisata budaya dengan menyimpan begitu banyak jejak sejarah di masa lampau yang menarik para peneliti, ilmuwan dan lainnya. 

Dalam diskusi Rabuan Series, dengan tema Sinergi Mendorong Aktivitas Wisata di Sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional KCBN Muaro Jambi Sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi baru Jambi, bertempat di ruang rapat Kajang Lako Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi, Rabu (2/7), potensi aktivitas wisata di kawasan candi ini dibahas.  

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah V Provinsi Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung, Dr. Agus Widiatmoko, mengatakan, potensi wisata budaya itu dapat menjadi sumber pendapatan ekonomi baru di Provinsi Jambi. Asalkan, ada pengembangan di wilayah tersebut. 

Saat ini, ada sekitar 115 candi yang ditemukan, baru 13 yang sudah dibuka. Sementara 102 lainnya, masih dalam proses penggalian. 

BACA JUGA:Mael Ditahan di Lapas Kelas IIB Muarabungo, Ditempatkan di Kamar Khusus Lansia

BACA JUGA:Gubernur Jambi Buka Acara Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting se-Provinsi

“Sebanyak 115 komplek candi, baru 13 yang dibuka. Setiap tahun bakal terus digali untuk menemukan candi-candi yang baru, karena melihat ini potensi yang besar,” bebernya. 

Dia melanjutkan, wisata itu memiliki potensi yang sangat besar untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Jambi. Sebanyak delapan desa yang berada di sekitaran wisata tersebut, akan menjadi lumbung pertumbuhan ekonomi di Jambi.

Delapan desa tersebut, yakni Desa Kemingking Luar, Muara Jambi, Danau Lamo, Teluk Jambu, Dusun Mudo, Dusun Baru, Kemingking Dalam, dan Desa Tebat Patah. 

Dari kedelapan desa tersebut, akan didorong untuk menjadi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjual produk- produk lokal yang khas daerah Jambi. 

“Delapan desa tersebut masuk dalam kawasan wisata dan sudah berjalan, semua untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi. Delapan desa itu akan mendapatkan penguatan fasilitas,” katanya. 

Akan tetapi, dibalik potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi baru itu, tersimpan tantangan yang besar dalam mendobrak percepatan pertumbuhan perekonomian di Jambi ini.

“Ada kendala menuju wisata yakni dari bandara atau dari kota menuju lokasi tersebut masih belum bagus dan perlu perhatian dari pemerintah,” ungkapnya. (cr01/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan