Dag-dig-dug Danantara

Dahlan iskan--

Anda sudah tahu: Danantara akan mendapatkan uang dari dua sumber. Kumpulan dividen-dividen BUMN dan hasil investasinya sendiri. Dividen dari BUMN bisa diputar Danantara di investasi untuk meraih laba.

Kelak pemerintah tinggal memutuskan: apakah Danantara harus setor dividen ke menteri keuangan, atau Danantara diwajibkan membeli surat utang negara, atau Danantara ditugasi membiayai proyek-proyek negara yang sulit dapat uang dari APBN.

Danantara bisa lebih fleksibel dibanding perusahaan BUMN. Juga lebih lincah dibanding misalnya Bank Indonesia atau OJK. Semuanya itu milik negara tapi Danantara punya kelebihan dibanding BUMN, BI, dan OJK.

BI biasanya hanya bisa menggunakan ''laba''-nya untuk membeli surat utang negara. Tidak bisa untuk investasi. Atau membiayai proyek pemerintah.

Dengan menggunakan “laba” BI untuk membeli surat utang negara pun hakikatnya sama: pemerintah bisa memperoleh sumber dana APBN untuk pembangunan proyek negara.

Begitu besar harapan pada Danantara. Begitu megah kantor yang diberikan untuk dipakainya. Begitu tinggi misinya.

Tiga tahun pertama masa jabatan Presiden Prabowo akan habis untuk mendewasakan bayi Danantara. Setelah itu kesibukan akan beralih ke kampanye Pilpres berikutnya.

Bila yang terpilih orang yang berbeda Anda pun bisa membayangkan bagaimana dag-dig-dugnya Danantara.(Dahlan Iskan)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan