Cara dan Meal Plan Chinese Diet yang Viral!

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Sabtu , 02 Aug 2025 - 20:31

-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

Pilihan: apel, jeruk, anggur, delima

Hindari: durian, mangga, lengkeng yang tinggi gula

Buah membantu detoksifikasi sekaligus memberi vitamin.

Hari 5: Vegetable Fasting Method

Hari terakhir didedikasikan hanya untuk sayuran:

Pilihan: bayam, selada, brokoli, akar teratai

Boleh dimasak atau dibuat salad

Batasi saus salad dan bumbu agar tidak mengganggu proses penurunan berat badan.

Meskipun banyak testimoni tentang keberhasilannya, metode ini cukup ekstrem dan tidak disarankan untuk jangka panjang.

Chinese diet tradisional sendiri lebih menekankan keseimbangan dan keberlanjutan, bukan penurunan drastis.

Jika kamu tertarik mencoba diet Tiongkok, pastikan tubuhmu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah metabolisme.

Efek samping seperti pusing, kelelahan, dan kekurangan nutrisi bisa terjadi jika tidak dilakukan dengan benar.

(*)

cara dan meal plan chinese diet yang viral!                            pernah dengar soal diet tiongkok yang viral dan diklaim bisa menurunkan berat badan hingga 10 kg hanya dalam seminggu?
tren ini mendadak ramai dibicarakan setelah seorang wanita di platform xiao hong shu (versi instagram-nya china) membagikan pengalaman suksesnya menurunkan berat badan drastis dengan metode ini.
meski terdengar menggoda, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu diet tiongkok, bagaimana cara melakukannya, dan apa saja meal plan yang harus diikuti seperti dikutip dari daily vanity singapore.
diet tiongkok adalah pola makan ekstrem yang dijalankan hanya selama lima hari dengan fokus pada jenis makanan tertentu setiap harinya.
baca juga:gebyar nusantara yello hotel jambi: surga kuliner 6 pulau dalam satu tempat
baca juga:onic lolos ke semifinal msc ewc 2025, usai taklukkan mythic seal
metode ini terinspirasi dari prinsip chinese diet tradisional yang mengutamakan keseimbangan nutrisi, namun dikemas dalam format fasting (puasa makanan tertentu) yang sangat ketat.
meski menjanjikan hasil cepat, diet ini bukan untuk semua orang. disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi sebelum mencobanya, terutama jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu.
lantas, bagaimana cara melakukan diet tiongkok? konsep utama diet tiongkok ini adalah mengganti jenis makanan utama setiap harinya untuk memberikan “kejutan metabolik” pada tubuh.
pola ini dipercaya mampu memicu pembakaran lemak lebih cepat. berikut penjelasannya:
hari 1: egg fasting method
selama hari pertama, kamu hanya diperbolehkan makan telur.
sarapan: 2-3 telur rebus
makan siang: 3 telur dadar atau orak-arik
makan malam: telur kukus rendah kalori
telur mengandung protein tinggi yang membuat kenyang lebih lama dan rendah kalori.
hari 2: liquid fasting method
kamu hanya mengonsumsi cairan seperti:
susu
susu kedelai
kopi tanpa gula
hindari minuman manis seperti teh boba atau jus buah kemasan karena mengandung gula tinggi.
hari 3: meat fasting method
fokus hari ketiga adalah konsumsi protein hewani:
daging ayam rebus, ikan panggang, atau seafood
porsi ideal: 600 gram per hari
hindari gorengan dan makanan berlemak tinggi.
hari 4: fruit fasting method
di hari keempat, hanya buah-buahan yang diperbolehkan.
pilihan: apel, jeruk, anggur, delima
hindari: durian, mangga, lengkeng yang tinggi gula
buah membantu detoksifikasi sekaligus memberi vitamin.
hari 5: vegetable fasting method
hari terakhir didedikasikan hanya untuk sayuran:
pilihan: bayam, selada, brokoli, akar teratai
boleh dimasak atau dibuat salad
batasi saus salad dan bumbu agar tidak mengganggu proses penurunan berat badan.
meskipun banyak testimoni tentang keberhasilannya, metode ini cukup ekstrem dan tidak disarankan untuk jangka panjang.
chinese diet tradisional sendiri lebih menekankan keseimbangan dan keberlanjutan, bukan penurunan drastis.
jika kamu tertarik mencoba diet tiongkok, pastikan tubuhmu dalam kondisi sehat dan tidak memiliki masalah metabolisme.
efek samping seperti pusing, kelelahan, dan kekurangan nutrisi bisa terjadi jika tidak dilakukan dengan benar.
(*)