Mengulik Pentingnya Kesehatan Mental dalam Dunia Pendidikan

-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan dan tekanan akademik yang semakin kompleks, AIESEC in Surabaya beberapa waktu lalu mengangkat satu isu penting yang kerap terlupakan: kesehatan mental. Melalui acara Impact Circle 2025 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), anak-anak muda diajak untuk menyelami bagaimana kesehatan mental berperan besar dalam mendukung kualitas pendidikan yang ideal.
AIESEC, organisasi kepemudaan internasional yang telah hadir di lebih dari 120 negara, memang dikenal konsisten dalam memfasilitasi ruang belajar dan pengembangan kepemimpinan bagi generasi muda. Salah satu platformnya, Impact Circle, dirancang khusus untuk mengangkat isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs), dan tahun ini Surabaya menjadi salah satu tuan rumah dengan topik utama: Pendidikan Berkualitas (SDG 4) dan Kehidupan Sehat & Sejahtera (SDG 3).
Yang menarik, Impact Circle bukan sekadar seminar formal. Para peserta benar-benar diajak terlibat secara aktif—mulai dari sesi talkshow, meditasi singkat, hingga diskusi kelompok tanpa pemimpin (Leaderless Group Discussion / LGD).
BACA JUGA:Cuaca Boleh Panas, Tapi Kulit Tetap Adem
BACA JUGA:5 Khasiat Minum Air Jeruk Hangat Setiap Pagi, Kulit Sehat hingga Berat Badan Turun
Refleksi dan Suara Anak Muda
Sesi talkshow menghadirkan Talitha Shahiza, Duta Genre Jawa Timur 2023, yang mengupas keterkaitan erat antara kondisi mental dan pencapaian akademik. Tak hanya dari sisi pengalaman, acara ini juga menghadirkan pendekatan psikologis melalui paparan Hapsari Puspita Rini, M.Psi., Psikolog, serta perspektif mahasiswa dari Kartika Devina Putri, Duta Fakultas Kedokteran UNAIR 2024.
Topik seperti stigma gap year, tekanan akademik, hingga kebutuhan pengembangan soft skill dibahas dengan jujur dan mendalam, dipandu oleh moderator Almanda Serena. Audiens tidak hanya mendengar, tetapi juga didorong untuk berpikir kritis dan membuka diri terhadap perspektif baru.
Leaderless Group Discussion: Ruang Solusi Tanpa Batas
Dalam sesi LGD, peserta dibagi dalam kelompok kecil untuk membedah berbagai studi kasus yang mencerminkan realita pelajar saat ini: dari keterbatasan finansial hingga stigma sosial. Masing-masing kelompok ditantang untuk menciptakan solusi inovatif yang bisa diterapkan secara nyata—seperti ide kebijakan pendidikan, program dukungan mental health, dan platform pelatihan keterampilan masa depan.
Sesi ini menjadi salah satu yang paling disukai peserta. “Selain materinya yang insightful, diskusi kelompok dan sesi menarinya bikin acara ini benar-benar berkesan,” ungkap Ghina, salah satu peserta yang tampak antusias.
Global Opportunities & Mimpi Besar Anak Muda
Tak hanya membahas isu lokal, Impact Circle juga membuka wawasan global. Sesi khusus Global Volunteer mengenalkan peluang relawan internasional yang ditawarkan oleh AIESEC. Perwakilan dari AIESEC in UST Filipina dan AIESEC in Colombo Central Sri Lanka berbagi pengalaman dan cerita inspiratif tentang program-program yang mereka jalani di komunitas lokal masing-masing.
Program ini dirancang untuk memperkuat kepemimpinan anak muda sekaligus memperluas jejaring internasional mereka. Siapa bilang belajar tak bisa sambil jalan-jalan dan berdampak?