Transformasi Jambi: Refleksi 2023 dan Prospek 2024
![](https://jambiindependent.bacakoran.co/upload/2e308acff575299845ef9b4c02d5d75b.jpg)
Muji Lestari, SE, MA-jambi independent-Jambi Independent
Jumlah penduduk miskin Jambi meningkat dari 279,37 ribu jiwa pada Maret 2022 menjadi 280,68 ribu jiwa pada Maret 2023. Sementara angkat kemiskinan menurun dari 7,62 persen menjadi 7,58 persen. Angka kemiskinan Jambi lebih rendah dari angka kemiskinan nasional (9,36 persen) dan provinsi lain di Sumatera seperti Aceh (14,45 persen), Bengkulu (14,04 persen), Sumatera Selatan (12,78 persen) dan Lampung (11,11 persen). Perbandingan antardaerah menunjukkan bahwa angka kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dari perdesaan. Angka kemiskinan perkotaan menurun dari 10,51 persen pada Maret 2022 menjadi 10,19 persen pada Maret 2023 . Sementara angka kemiskinan perdesaan meningkat dari 6,19 persen menjadi 6,28 persen.
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi pada tahun 2023 mencapai 72,77 atau meningkat 0,63 poin persen) dibanding tahun 2022 (72,14). IPM Jambi termasuk kategori tinggi, namun masih di bawah IPM nasional (74,39), dan termasuk terendah di wilayah Sumatera. IPM tertinggi Provinsi Kepulauan Riau (79,08), Sumatera Barat (75,64) dan Sumatera Utara (75,13) Nilai IPM di Jambi yang termasuk tinggi adalah Kota Jambi (80,15) dan Kota Sungai Penuh (76,65), sementara kabupaten lain masih kurang dari rata-rata IPM nasional.
BACA JUGA:Hari ini Mahfud Kampanye ke Jawa Tengah
BACA JUGA:Ganjar Heran KPU Ulangi Kesalahan
Secara keseluruhan, kinerja Provinsi Jambi tahun 2023 relatif baik, namun masih perlu bekerja keras pada tahun 2024 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan sekaligus mengejar ketertinggalan dibanding provinsi lain di wilayah Sumatera.
Prospek Jambi 2024
Percepatan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kinerja pembangunan Provinsi Jambi pada tahun 2024 sangat dipengaruhi oleh perkembangan isu strategis global, nasional dan lokal.
Lembaga Keuangan Internasional (International Monetary Fund-IMF) dan Bank Dunia (World Bank) memberikan catatan tentang prospek pemulihan ekonomi dunia tahun 2024. Dalam laporan bulan Oktober 2023, IMF memperkirakan perekonomian global akan tumbuh dari 3,5 persen pada tahun 2023 menjadi 2,9 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diperkirakan akan melambat dari 1,5 persen pada tahun 2023 menjadi 1,4 persen pada tahun 2024 sebagai akibat kebijakan pengetatan untuk mengendalikan inflasi. Sementara pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia juga melambat, tapi tetap lebih tinggi dari negara-negara maju. Pertumbuhan ekonomi Asia diperkirakan sebesar 5,2 persen pada tahun 2023 dan melambat menjadi 4,8 persen pada tahun 2024.
BACA JUGA:Awali Tahun 2024 dengan Promo New Era Tetap Honda
BACA JUGA:Prabowo Gabung ke Jokowi Karena Sama Visi Misi
Perkiraan Bank Dunia sedikit lebih rendah dibanding IMF. Menurut Bank Dunia perekonomian global akan tumbuh 2,1 persen pada tahun 2023 menjadi 2,4 persen pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Timur Pasifik termasuk Indonesia dan China diperkirakan sebesar 5,5 persen pada tahun 2023 menjadi 4,6 persen pada tahun 2024. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun 2024.
Isu strategis yang akan berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi global pada tahun 2024 adalah meningkatnya risiko perbankan sebagai kegagalan pengembalian kredit pascapandemi Covid 19; belum optimalnya pengendalian inflasi di negara-negara maju; serta menurunnya produktivitas dan investasi sebagai akibat kombinasi dari risiko perbankan dan kebijakan pengetatan fiskal untuk mengendalikan inflasi.
Negara-negara di Asia tetap menjadi motor penggerak ekonomi dunia. Hal ini berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional tahun 2024. Menurut Pemerintah, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 diperkirakan akan berkisar pada 5,1 persen sampai 5,7 persen. Namun, pembahasan dengan DPR akhirnya disepakati menjadi 5,2 persen. Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen.
Prospek perekonomian Indonesia tahun 2024 masih menghadapi tantangan dan risiko dari perdagangan dunia. Menurut data BPS, nilai ekspor Indonesia pada November 2023 mencapai USD 22,00 miliar atau turun 8,56 persen dibanding ekspor November 2022. Nilai ekspor nonmigas November 2023 mencapai USD 20,72 miliar, turun 9,76 persen dibanding November 2022. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2023 menurun 11,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2022, dan ekspor nonmigas turun sebesar 12,47 persen.