Mengenal Penyakit Lyme: Infeksi Langka yang Diderita Supermodel Bella Hadid

Reporter: Elisa Sakinah |

Editor: Finarman |

Senin , 29 Sep 2025 - 10:30

Bella Hadid, supermodel asal Amerika Serikat, diketahui mengidap penyakit Lyme.-(Instagram/@yolanda.hadid)-

Gejala awal dari penyakit Lyme bisa muncul dalam kurun waktu 3 hingga 30 hari setelah tergigit kutu. Salah satu tanda paling khas adalah ruam kulit yang disebut erythema migrans.

Ruam ini biasanya muncul di lokasi gigitan, berbentuk lingkaran berwarna kemerahan atau keunguan, dan dapat membesar hingga mencapai diameter 30 cm. Meskipun jarang menimbulkan rasa sakit atau gatal, area ruam bisa terasa hangat saat disentuh.

Selain ruam, gejala lainnya meliputi nyeri sendi, kaku pada leher, dan jantung berdebar. Jika tidak segera ditangani, infeksi dapat berkembang menjadi gangguan neurologis atau masalah kesehatan kronis lainnya.

Meskipun bukan penyakit yang umum ditemui di wilayah tropis seperti Indonesia, meningkatnya mobilitas global dan interaksi dengan hewan peliharaan membuat masyarakat tetap perlu waspada.

Deteksi dini dan penanganan medis yang cepat menjadi kunci penting dalam menghindari komplikasi serius dari penyakit Lyme. (*)

mengenal penyakit lyme: infeksi langka yang diderita supermodel bella hadid                            jambikoran.com - penyakit lyme, sebuah infeksi bakteri yang tergolong langka dan kerap tidak disadari, belakangan menjadi sorotan setelah supermodel asal amerika serikat, bella hadid, dikabarkan mengidap penyakit ini.
penyakit yang sebelumnya kurang dikenal oleh publik ini ternyata memiliki dampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup penderitanya.
penyakit lyme disebabkan oleh infeksi bakteri borrelia burgdorferi yang ditularkan melalui gigitan kutu jenis ixodes scapularis dan ixodes pacificus.
kutu ini biasa menempel pada kulit manusia selama 36 hingga 48 jam tanpa disadari. dalam rentang waktu tersebut, bakteri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi sistemik.
baca juga:pelangsir bbm di jambi ricuh, karyawan digital printing jadi korban pemukulan dan ancaman senjata api
baca juga:viral, istri sah gerebek suami diduga selingkuh di living world, suami pilih lindungi perempuan lain
asal mula nama penyakit ini merujuk pada kota old lyme di negara bagian connecticut, amerika serikat, lokasi pertama kali ditemukannya kasus penyakit ini.
seiring waktu, penyebaran penyakit lyme tak lagi terbatas pada amerika utara, tetapi telah meluas ke berbagai belahan dunia, termasuk eropa dan asia.
selain borrelia burgdorferi, beberapa jenis bakteri lain seperti borrelia afzelii, borrelia garinii,  dan borrelia mayonii juga diketahui dapat menyebabkan penyakit ini.
bakteri-bakteri tersebut biasanya menginfeksi hewan seperti rusa, tikus, dan burung, sebelum akhirnya ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu.
baca juga:fitur ios 26: mengubah cara kita pakai iphone
baca juga:laptop 2-in-1 bisnis ringkas berbasis intel core ultra
risiko penularan meningkat pada mereka yang sering melakukan aktivitas luar ruangan seperti berkemah, berburu, atau mendaki, terutama jika mengenakan pakaian terbuka yang memudahkan kutu menempel pada kulit.
individu yang memiliki hewan peliharaan juga lebih rentan, karena hewan dapat membawa kutu ke dalam rumah tanpa disadari.
gejala awal dari penyakit lyme bisa muncul dalam kurun waktu 3 hingga 30 hari setelah tergigit kutu. salah satu tanda paling khas adalah ruam kulit yang disebut erythema migrans.
ruam ini biasanya muncul di lokasi gigitan, berbentuk lingkaran berwarna kemerahan atau keunguan, dan dapat membesar hingga mencapai diameter 30 cm. meskipun jarang menimbulkan rasa sakit atau gatal, area ruam bisa terasa hangat saat disentuh.
baca juga:dijerat pasal berlapis, pelaku begal di jelutung terancam 12 tahun penjara
baca juga:jual motor curian ke sungai lilin
selain ruam, gejala lainnya meliputi nyeri sendi, kaku pada leher, dan jantung berdebar. jika tidak segera ditangani, infeksi dapat berkembang menjadi gangguan neurologis atau masalah kesehatan kronis lainnya.
meskipun bukan penyakit yang umum ditemui di wilayah tropis seperti indonesia, meningkatnya mobilitas global dan interaksi dengan hewan peliharaan membuat masyarakat tetap perlu waspada.
deteksi dini dan penanganan medis yang cepat menjadi kunci penting dalam menghindari komplikasi serius dari penyakit lyme. (*)