Henry Samueli, Dosen yang Menjadi Raja Chip Dunia dengan Harta Rp500 Triliun

Henry Samueli, Dosen yang Menjadi Raja Chip Dunia dengan Harta Rp500 Triliun--

JAMBIKORAN.COM. - Nama Henry Samueli mungkin tak begitu dikenal publik luas, namun di dunia teknologi dan akademisi, ia adalah sosok besar.

Pendiri Broadcom ini dikenal sebagai salah satu insinyur dan dosen paling berpengaruh dalam bidang teknik elektro dan komunikasi digital.

Menurut catatan Forbes per 5 Oktober 2025, kekayaan Samueli mencapai US$31,1 miliar atau setara lebih dari Rp500 triliun.

Ia juga baru saja meraih IEEE Medal of Honor 2025 berkat kontribusinya terhadap pengembangan modem digital dan arsitektur chip modern.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Mimpi, Jatuh dari Ketinggian Ternyata Punya Makna Mendalam

BACA JUGA:Al Haris Minta Jaga Kualitas Bahan Baku dan Kebersihan

Ketertarikannya terhadap teknologi berawal sejak remaja, ketika mengikuti kelas bengkel listrik di sekolah menengah.

Dari proyek sederhana membuat radio tabung, Samueli muda menemukan ketertarikan mendalam terhadap dunia kelistrikan.

Dorongan dari gurunya membuat ia menempuh pendidikan di University of California, Los Angeles (UCLA), tempat ia meraih gelar sarjana hingga doktoral di bidang teknik listrik.

Di kampus inilah kemampuan riset dan inovasinya ditempa.

BACA JUGA:Mantan Wakil Jaksa Agung Darmono Tutup Usia, Ini Jabatan Strategis yang Pernah Diduduki Semasa Hidup

BACA JUGA:Presiden Prabowo Instruksikan Seluruh Dapur MBG Harus Dilengkapi Alat Sterilisasi dan Tes Makanan

Pada 1991, Samueli bersama mahasiswanya, Henry Nicholas, mendirikan Broadcom dari sebuah kondominium kecil di Redondo Beach, California.

Dengan modal awal US$10 ribu, mereka bertekad menciptakan chip modem digital berkecepatan tinggi. Saat itu, internet rumahan masih berjalan lambat melalui sambungan telepon.

Samueli melihat peluang untuk mengoptimalkan jaringan kabel televisi agar bisa menyalurkan internet yang lebih cepat dan stabil.

Melalui riset di UCLA, Samueli dan timnya berhasil merancang chip modem digital yang dapat memproses data hingga puluhan megabit per detik — ribuan kali lebih cepat dibanding modem konvensional.

BACA JUGA:MPL ID Season 16: Onic Masih Sempurna, RRQ Terpuruk di Zona Merah

BACA JUGA:Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, Kompak Naik pada Oktober, Ini Rincian Harganya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan