Bupati Lantik Pengurus PGRI Sarolangun 2025–2030

H. Hurmin, Bupati Sarolangun -DOK/Jambi Independent-Jambi Independent

SAROLANGUN – Bupati Sarolangun H. Hurmin secara resmi melantik Pengurus PGRI Cabang se-Kabupaten Sarolangun masa bakti XXIII periode 2025–2030. Pelantikan yang digelar di Ruang Pola Kantor Bupati ini menjadi sinyal kuat kebangkitan semangat guru sebagai ujung tombak pembangunan sumber daya manusia di daerah.

Dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Kabupaten Sarolangun, Ali Umar, S.Pd., M.Si., pelantikan ditandai dengan penandatanganan Pakta Integritas, sebagai simbol komitmen dan tanggung jawab para pengurus baru. Hadir pula Bunda Guru Kabupaten Sarolangun Ny. Hj. Risha Fitria Hurmin, jajaran Forkopimda, Kepala Kemenag H. M. Syatar, serta Dewan Pembina PGRI yang juga Kadisdikbud Sarolangun, H. M. Arsyad.

Dalam pidatonya, Ali Umar menekankan bahwa pelantikan ini bukan sekadar formalitas, tapi panggilan untuk menyatukan barisan dalam memperjuangkan martabat guru. Ia juga menyerukan dukungan penuh terhadap program wajib belajar 13 tahun yang tengah digenjot Pemkab Sarolangun.

BACA JUGA:Wawako Azhar Kunjungi Zaki, Korban Pengeroyokan Sadis di Hamparan Rawang

BACA JUGA:Bupati H M Syukur Sampaikan RAPBD 2026 dan Nota Keuangan

“PGRI harus menjadi kekuatan moral dan profesional dalam menjawab tantangan pendidikan ke depan. Guru adalah penjaga masa depan, dan kita harus berada di garis terdepan,” tegasnya.

Senada dengan itu, Ketua Forum PGRI Cabang Sarolangun, Agus Panani, S.Pd., mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Ia berharap pengurus yang baru dilantik bisa menjadi penggerak perubahan.

“Kita tidak bisa diam di tengah revolusi digital. Kompetensi guru harus terus ditingkatkan, dan kolaborasi harus diperluas,” katanya, Senin (20/10/2025).

Bupati H. Hurmin, dalam arahannya, memberikan apresiasi tinggi kepada para guru atas kontribusinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di Sarolangun. Ia menegaskan, guru memiliki posisi strategis dalam mendorong kemajuan daerah.

“Guru bukan hanya pengajar, tapi pembentuk karakter dan masa depan generasi. Pemerintah daerah akan terus berpihak pada guru melalui berbagai program seperti Guru Maju dan penguatan pendidikan di daerah terpencil,” ujar Bupati.

Tak hanya itu, Bupati juga menyinggung tantangan yang masih harus ditaklukkan: ketimpangan mutu pendidikan antarwilayah, kurangnya tenaga pengajar, dan keterbatasan akses teknologi. Ia berharap PGRI menjadi jembatan solusi antara pemerintah dan kebutuhan guru. (*/ira)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan