Sempat Terdengar Suara Gemuruh, Satu Rumah di Tanjung Raden Ambruk

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Finarman |

Minggu , 28 Jan 2024 - 18:29

AMBRUK: Kondisi rumah ambruk di Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.-RIZAL ZEBUA/JAMBI INDEPENDENT -Jambi Independent

JAMBI – Indah Safitri dan keluarganya, warga Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk nyaris tertimpa puing rumahnya, pukul 03.15 dini hari kemarin, Minggu 28 Januari 2024.

Rumah yang dihuni Indah Safitri bersama orangtuanya, Adun Sudrajat (60) ini ambruk seketika, usai terendam banjir beberapa waktu belakangan.

Informasi yang didapat dari tim Incident Comand System (ICS) Kota Jambi, kejadian tersebut diketahui saat Indah Safitri hendak mandi, persiapan salat subuh.

Saat itu, Indah Safitri merasakan rumah panggung non permanen yang dihuninya itu bergoyang dan terdengar suara gemuruh bangunan seperti akan ambruk.

Tanpa menunggu lama, ia pun segera membangunkan orangtuanya untuk segera keluar dan menyelamatkan diri.

Benar saja, setiba di luar rumah, rumah mereka ambruk seketika.

Kadis Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari Affandy menyebutkan, hasil investigasi, rumah tersebut terendam banjir lebih dari 5 hari dengan ketinggian air mencapai 85 cm di dalam rumah.

“Saat kejadian rumah ambruk, air masih menggenangi di dalam rumah dan belum surut dengan ketinggian 2 cm,” ungkap Mustari.

Lanjutnya, rumah berukuran 6x8 meter tersebut, memiliki tiang penyangga berbahan kayu bulian dan dibangun sejak tahun 1999 lalu.

“Rumah ini berdiri di atas rawa, dengan struktur berisiko tinggi apabila terjadi banjir,” jelasnya.

sempat terdengar suara gemuruh, satu rumah di tanjung raden ambruk                            jambi – indah safitri dan keluarganya, warga kelurahan tanjung raden, kecamatan danau teluk nyaris tertimpa puing rumahnya, pukul 03.15 dini hari kemarin, minggu 28 januari 2024.
rumah yang dihuni indah safitri bersama orangtuanya, adun sudrajat (60) ini ambruk seketika, usai terendam banjir beberapa waktu belakangan.
informasi yang didapat dari tim incident comand system (ics) kota jambi, kejadian tersebut diketahui saat indah safitri hendak mandi, persiapan salat subuh.
saat itu, indah safitri merasakan rumah panggung non permanen yang dihuninya itu bergoyang dan terdengar suara gemuruh bangunan seperti akan ambruk.
baca juga:soal isu para menteri jokowi akan mundur, luhut: silahkan mundur! sudah ditawarin mundur nggak mundur-mundur
baca juga:drama delapan gol, barcelona dikalahkan villareal
tanpa menunggu lama, ia pun segera membangunkan orangtuanya untuk segera keluar dan menyelamatkan diri.
benar saja, setiba di luar rumah, rumah mereka ambruk seketika.
kadis damkar dan penyelamatan kota jambi, mustari affandy menyebutkan, hasil investigasi, rumah tersebut terendam banjir lebih dari 5 hari dengan ketinggian air mencapai 85 cm di dalam rumah.
“saat kejadian rumah ambruk, air masih menggenangi di dalam rumah dan  belum surut dengan ketinggian 2 cm,” ungkap mustari.
baca juga:ternyata 73% orang indonesia gemar nonton drakor, ini data lengkapnya 
baca juga:angola dan nigeria melaju ke perempat final
lanjutnya, rumah berukuran 6x8 meter tersebut, memiliki tiang penyangga berbahan kayu bulian dan dibangun sejak tahun 1999 lalu.
“rumah ini berdiri di atas rawa, dengan struktur berisiko tinggi apabila terjadi banjir,” jelasnya.
alasan itulah, yang kemudian menyebabkan rumah tersebut ambruk. tiang penyangga rumah yang tidak memiliki kekuatan ini, ditambah kondisi terendam banjir tak dapat menahan beban di atasnya.
“tidak ada korban jiwa. korban mengungsi di rumah keluarganya, kerugian diperkirakan mencapai rp50 juta,” jelasnya.
baca juga:ac milan, ditahan imbang tim tamu
baca juga:manfaat cengkeh sebagai obat alami sakit gigi, begini cara pengobatannya
untuk itu, mustari turut mengimbau ke masyarakat kota jambi, untuk lebih berhati-hati dengan kondisi bangunan, khususnya yang berada di daerah aliran sungai (das) batang hari.
di mana, kondisi tekanan air sungai batanghari dengan kecepatan  4  knot dapat mengakibatkan kondisi tiang penyangga rumah akan terbawa arus sungai.
“perhatikan keluarga rentan, kelistrikan, hewan melata dan melarang anak-anak untuk berenang di daerah banjir. di mana saat ini kota jambi masih dalam kondisi status bencana banjir siaga 2,” jelasnya. (zen/ira)