Israel Tetap Pegang Kendali Militer di Gaza Walaupun Perang Berakhir.

Warga melakukan pencarian dan penyelamatan korban di apartemen keluarga en-Neccar yang rusak akibat serangan Israel di Khan Yunis, Gaza, 4 November 2023.-Dimas-antaranews.com

Yoav Gallant yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan Israel mengatakan bahwa negaranya akan tetap mempertahankan kendali militer di Jalur Gaza, setelah perang berakhir.

"Ketika perang usai, saya pikir sudah jelas bahwa Hamas tidak akan menguasai Gaza. Israel akan mengendalikannya secara militer tetapi tidak akan mengendalikannya secara sipil," kata Gallant.

Gallant mengatakan Israel akan bebas melakukan operasi militer, seperti yang dilakukan di Jenin ketika tentara Israel menyamar sebagai dokter, perawat, dan warga sipil menyerbu masuk ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin dan membunuh tiga warga Palestina.

"Ini adalah kebebasan operasi militer pada tingkat tertinggi, tetapi kami tidak mengontrol wilayah tersebut dalam arti sipil. Hal ini bisa dilakukan (di Gaza juga), dan itu akan memakan waktu," ujar Gallant.

BACA JUGA:Rencana Pelapisan Piramida Menkaure di Mesir Menuai Kontroversi

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan MotoGP Argentina Dibatalkan

Israel menduduki Jalur Gaza setelah perang Timur Tengah tahun 1967, tetapi menarik diri dari wilayah kantong tersebut pada 2005.

Soal terowongan dan kemampuan militer kelompok pejuang Hamas Palestina, Gallant mengatakan bahwa upaya mengungkap dan menghancurkan infrastruktur militer Hamas masih "terbatas" dan akan terus dilakukan.

Israel melancarkan serangan membabi buta di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. 

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 26.751 warga Palestina dan melukai 65.636 orang, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

BACA JUGA:Sultan Ibrahim Resmi Dilantik sebagai Raja Malaysia ke-17

BACA JUGA:Tanggapan Dari Jokowi, Ganjar, Prabowo, dan Anies Soal Mahfud Md Mundur Dari Menko Polhukam

Bukan hanya itu saja, serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Serang tersebut juga membuat 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan