Buka Fakta Kesenjangan Mulai Teratasi

Pesepak bola Timnas Indonesia Elkan Bagott (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Australia Riley McGree dalam pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024).-ANTARA-Jambi Independent
BACA JUGA:Manchester City Raih Kemenangan Kesepuluh Beruntun Setelah Mengalahkan Everton 2-0
Oleh karena itu, kendati hampir seluruh pemain Qatar yang berlaga dalam Piala Asia 2023 berasal dari klub domestik, pemain-pemain mereka termasuk striker Akram Afif terbiasa dengan iklim kompetitif Eropa berkat kehadiran para pemain eks Eropa di negerinya.
Perkembangan ini sedikit banyak meningkatkan kualitas permainan dan kompetisi sepak bola Asia, yang tercermin selama Piala Asia 2023 di Qatar.
Bukti lebih kuat adanya pengaruh Eropa terlihat dalam Piala Afrika 2023.
Kehadiran para pemain yang merumput di Eropa membuat kompetisi Piala Afrika semakin sengit dari masa ke masa. Di benua ini, bahkan fenomena ini melahirkan negara-negara baru yang menyeruak sebagai kekuatan sepak bola kawasan.
BACA JUGA:Jika Formulir C6 Hilang, Apakah Masih Bisa Nyoblos di Pemilu 2024? Ini Dia Penjelasanya
BACA JUGA:Apa Itu Quick Count dan Real Count Dalam Pemilu? Berikut Penjelasan Dan Perbedaannya
Bukti paling nyata dari adanya standar dan pengaruh Eropa terlihat pada dua tim yang mencapai final Piala Afrika 2023 di Pantai Gading, yakni Pantai Gading sendiri dan Nigeria.
Seluruh pemain yang dilibatkan Pantai Gading dalam Piala Afrika 2023 berasal dari pemain-pemain yang bermain di luar negeri, yang kebanyakan dari klub-klub Eropa. Demikian pula Nigeria, yang cuma mengikutkan satu pemain klub lokal.
Dalam skuad Pantai Gading terdapat nama-nama besar yang dikenal luas di Eropa, seperti striker Borussia Dortmund Sebastian Haller dan winger Brighton & Hove Albion Simon Adingra.
Nigeria sendiri memiliki pemain-pemain seperti gelandang Fulham Alex Iwobi, megastar Victor Osimhen yang memperkuat Napoli dan winger Atalanta Ademola Lookman.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kantor Bakeuda Tanjab Timur Terbakar Siang Ini
BACA JUGA:Gunung Marapi Kembali Meletus Sabtu Sore Kemaren, Munculkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter
Kehadiran pemain-pemain itu telah memoles aura kompetisi menjadi tak ubahnya seperti kompetisi di liga-liga top Eropa dan bahkan Piala Dunia.
Tren ini juga terjadi di Asia, walau Jepang dan Korea Selatan yang diperkuat legiun Eropa dalam jumlah besar, gagal ke partai puncak.