Berawal dari Marah terhadap Keadaan, Komunitas Mahasiswa Merah dan Lapak Baca
Komunitas Merah, sebuah komunitas yang lahir dari kemarahan mahasiswa dengan keadaan sekitar-jambi independent-Jambi Independent
Selain demo, aksi komunitas ini adalah tabur bunga di depan Patung Angsa Unja Mendalo, ketika banyak mahasiswa yang merenggang nyawa saat menuju kampus, karena banyaknya mobil batu bara yang berlalu lalang.
Tidak hanya berjuang membela hak mahasiswa, Komunitas Marah atau Mahasiswa Merah ini turun ke lapangan dengan SPI, dalam projek rembuk kolektiva karena terjadinya pembakaran 19 rumah petani di Bahar Selatan.
BACA JUGA:2.875 Hektare Sawah Gagal Panen, Terbanyak di Kota Sungaipenuh
BACA JUGA:Sidak Bulog dan Gudang Beras, Pj Walikota Jambi Pastikan Stok Pangan Aman
Projek komunitas Mahasiswa Merah ke depannya adalah Jelajah Anarki, yaitu Angkatan Kesadarn Intelektual. Setiap fakultas akan dijelajahi oleh Mahasiswa Merah, bertujuan untuk berdiskusi dengan tiap Hima membicarakan literasi.
“Mungkin kami akan mulai minggu depan dengan mengundang Hima atau gubernur, berbicara literasi. Jika Tuhan izinkan, kami juga ingin menjelajahi setiap Universitas, bersilaturahmi dengan kawan-kawan Hima bicara literasi,” tandas Vickry. (mg03/enn)