Berawal dari Marah terhadap Keadaan, Komunitas Mahasiswa Merah dan Lapak Baca

Komunitas Merah, sebuah komunitas yang lahir dari kemarahan mahasiswa dengan keadaan sekitar-jambi independent-Jambi Independent

JAMBI - Bermula dari sebuah ide dan diskusi oleh tiga orang, saat tengah malam pada bulan Agustus tahun 2022, yang ditemani dengan 5 batang rokok dan 3 minuman panter, di depan Patung Angsa Universitas Jambi di Mendalo, terbentuklah Komunitas Mahasiswa Merah. 

Sebuah komunitas yang lahir dari kemarahan mahasiswa dengan keadaan sekitar. Selain itu karena tidak adanya ruang diskusi di Unja. Kalaupun ada ruang diskusi, mahasiswa harus menjadi anggota dari sebuah komunitas, organisasi, dan ormas tertentu.

Komunitas mahasiswa merah ini merangkul berbagai kalangan yang ingin berdiskusi dan membaca. Tanpa melihat warna kulit, agama, semua boleh masuk dan berdiskusi.

“Mahasiswa merah adalah sebuah komunitas yang non struktural, yaitu tidak adanya ketua dan jabatan lainnya. Siapapun yang ingin melawan penindasan semua adalah mahasiswa merah. Meski namanya mahasiswa, lapak baca bahkan bisa didatangi oleh anak punk. Tanpa ada administrasi apapun,” ujar salah satu Mahasiswa Merah, Vickry, Rabu (28 Februari 2024).

BACA JUGA:Dewan Minta Jangan Langsung Pemutusan, Soal Masalah pada KWH Meter Masyarakat

BACA JUGA:Diskominfo Perkuat Pengamanan Siber

Tiga tujuan atau arah perjuangan Mahasiswa Merah, yaitu literasi, advokasi, dan aksi. Literasi adalah membuat lapak baca di kawasan Unja. Biasanya digelar di depan Patung Angsa Unja Mendalo, untuk membaca bersama, diskusi, mimbar, dan bahkan puisi.

“Alasan membuka lapak baca, kami ingin mencapai titik di mana membaca itu bukan sebuah ekslusifitas, ritual agung dari sebuah kelompok, melainkan membaca itu milik semua orang,” ujar Vickry, Rabu (28 Februari 2024).

Advokasi yang dilakukan Mahasiswa Merah adalah berjuang bersama teman-teman yang mendapatkan penindasan, pelecehan, dan lain sebagainya.

Ketiga aksi, ini dilakukan setelah membaca atau melakukan literasi. Aksi yang sering dilakukan adalah lapak baca dan terkadang demonstrasi.

BACA JUGA:Warga Resah Sembako Melambung, Pemprov Diminta Segera Kendalikan Harga

BACA JUGA:TPS Liar Sudah Kerap Dibersihkan, Ardi: Ada Oknum Masyarakat Tak Sadar

“Aksi ini sebuah bentuk implementasi ilmu kami dari literasi tadi,” ucap Vickry, Rabu (28 Februari 2024).

Sebagaimana yang dikatakan di atas, aksi dari Mahasiswa Merah adalah demo ketika ada acara di balairung, dengan membentangkan spanduk demo bertuliskan ‘Usut Tuntas Pelecehan Seksual’ yang terjadi pada salah satu mahasiswa kedokteran di Rumah Sakit Raden Mattaher.

Tag
Share