Tanpa Bogang

Dahlan iskan--

YANG saya juga bersyukur di bulan Ramadan ini adalah: tidak bogang olahraga. Sport dance. Tiap hari. Di Surabaya. Di Jakarta. Apalagi selama di Tiongkok ini.

Di kota Meizhou, saya tinggal di Howard Johnson. Jam 12.00 check in.

"Kalau mau masuk kamar sekarang adanya kamar yang menghadap ke 广场. Agak berisik," ujar petugas hotel. "Kalau mau kamar yang lebih tenang baru bisa pukul 14.00," tambahnyi.

"Berisik kenapa?" tanya saya.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan, Di Jambi Beras dan Bahan Pokok Relatif Stabil

BACA JUGA:Stok BBM Lancar Selama Arus Mudik, Pemkab Koordinasi dengan Pertamina

"Banyak orang olahraga. Pakai musik," jawabnya.

"Saya tahan berisik," jawab saya. Jangankah berisik musik, berisik politik pun saya tahan.

Dalam hati saya ingin menambahkan: saya ini tergolong orang yang ikut memproduksi berisik itu.

Dia benar. Jam 7 malam suara musik masuk ke kamar. Sayup-sayup tapi jelas. Akhirnya saya pun tahu kenapa suara musik disebut berisik: lebih 10 jenis musik saling bersaing di taman lapangan luas nan gemerlap itu.

BACA JUGA:Polda Jambi Hentikan Angkutan Batu Bara, Angkutan Barang Berat, Mulai 3-18 April 2024

BACA JUGA:Harga Tiket Bus di Jambi Masih Normal

Saya tidak mungkin goyang-goyang sendiri di dalam kamar. Sulit pilih. Mau ikut goyangan musik yang mana. 

Maka saya turun ke lobi. Menyeberang jalan –sangat lebar dan ramai. Saya masuk ke lapangan luas itu. Bukan main. Ramai sekali. Suara musik saling bersahutan. Dari begitu banyak pengeras suara portable.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan