Namun Raib merasa bersalah, ia ingin membantu Batozar. Setelah beberapa hari mereka bersama, Raib dan dua sahabatnya tahu kalau Batozar bukan orang yang jahat.
Ia membunuh keluarga petinggi klan bulan tersebut, bukan tanpa alasan. Karena mereka yang lebih dulu membunuh anak dan istrinya, ketika Batozar tidak mau lagi menjadi pembunuh bayaran.
Bahkan ratusan tahun Batozar di penjara, bukan karena ia tak bisa kabur. Melainkan dia mematuhi peraturan, padahal mudah sekali jika ia mau kabur.
BACA JUGA:Dampak Anak Kelebihan Asupan Gula yang Harus Diwaspadai
BACA JUGA:Kolaborasi Yang Harmoni Wujudkan Kemajuan Tanah Pilih
Ketika mendengar petugas penjara membicarakan Raib, ia berambisi untuk bertemu dengannya, dan Batozar memutuskan untuk kabur dari penjara sesak itu.
Makanya Raib menilai bahwa Batozar bukanlah orang yang jahat, ia terpaksa melakukan hal jahat itu karena mereka yang memulai lebih dulu.
Raib masih berusaha mengerahkan kekuatanya, mengembalikan kenangan masa lalu menjadi 3d, seperti menonton. Namun, ternyata keberadaan mereka telah diketahui Panglima Tog, dari Klan Bulan.
Mereka ingin meringkus Batozar dan menyelamatkan Raib, Seli, dan Ali. Mereka bertiga membela Batozar, menjelaskan bahwa Batozar bukan sejahat yang mereka pikirkan.
BACA JUGA:Indonesia Urutan Kedua Negara Dengan Kasus Malaria Terbanyak
BACA JUGA:Kembali Viral, Keluarga Alami Trauma Berat Akibat Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Kapsul terbang itu masih mengudara, bersiap menembak Batozar yang ada di igloo. Batozar keluar, Raib dan dua sahabatnya berusaha menahan Batozar.
Raib terlihat emosi, kekuatan untuk melihat kilas balik masa lalu itu muncul tiba-tiba.
Raib memperlihatkan kenangan indah Batozar bersama anak dan istrinya, ketika anaknya baru belajar bersepeda, mereka tertawa bahagia.
Batozar menangis. Berterima kasih kepada Raib, karena ia bisa mengingat kembali wajah anak dan istrinya, hanya itu yang ia inginkan.
Batozar bahkan tak masalah jika harus dipenjara lagi. Namun senjata kapsul tersebut masih mengacung ke arah Batozar dan menembaknya. Raib dan Seli berteriak ngeri, mereka menangis.