JAMBIKORAN.COM - Ratusan keluarga tentara Israel yang sedang berperang di Gaza mendesak putra mereka untuk meletakkan senjata dan kembali ke rumah secepatnya pada Selasa, 11 Juni 2024.
"Kami memberitahu anak-anak kami yang berperang bahwa mereka harus berhenti sekarang, untuk meletakkan senjata mereka dan kembali ke rumah secepatnya," kata keluarga para tentara tersebut dalam surat terbuka yang ditujukan kepada kepala otoritas pertahanan Yoav Gallant dan kepala staf militer Herzi Halevi.
Para keluarga tersebut mengatakan tidak lagi mendukung perang Israel di Jalur Gaza.
Mereka juga mengkritik keputusan Knesset pada Senin, 10 Juni untuk menyetujui rancangan undang-undang yang mengecualikan para pria Ultra-Ortodok dari wajib militer.
BACA JUGA:Prabowo dan Blinken Bahas Proposal Gencatan Senjata Gaza di Yordania
BACA JUGA:Jangan Salah, Berikut Deretan Zodiak yang Kreatif dan Menginspirasi
"Sangat tidak masuk akal RUU seperti ini dapat disahkan sementara para tentara yang berani mempertaruhkan nyawa mereka," tambah mereka dan surat terbuka itu.
RUU tersebut disetujui untuk diajukan dengan 63 suara mendukung dari 120 kursi Knesset.
Selanjutnya, RUU akan diberikan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan dalam rangka persiapan pembahasan tahap kedua dan ketiga sebelum disetujui menjadi undang-undang.
RUU tersebut, jika disetujui, akan menurunkan usia wajib militer bagi orang Yahudi Ultra-Ortodoks dari 26 menjadi 21 tahun, sehingga "perlahan-lahan" meningkatkan jumlah wajib militer dari kalangan tersebut.(*)