Suhu Ekstrem di Jepang Capai 40°C, WNI di Tokyo Waspada Heat Stroke

Rabu 10 Jul 2024 - 09:01 WIB
Reporter : Dimas
Editor : Finarman

JAMBIKORAN.COM - Suhu di Jepang mencapai di atas 35 derajat celcius pada musim panas tahun ini.

Kondisi tersebut terjadi di seluruh wilayah Jepang, dan kondisi tersebut juga dirasakan oleh warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal disana.

Salah satu WNI Mohamad Yusup kepada Antara di Tokyo, Senin, mengatakan musim panas tahun ini begitu luar biasa padahal belum sampai puncak yang biasanya jatuh pada Agustus.

“Musim panas tahun ini yang saya rasakan luar biasa ya padahal ini baru di awal bulan Juli. Dalam sepekan ini panasnya begitu menyengat dan begitu terasa di kulit dan kepala. Ini musim panas yang luar biasa ditambah lagi kalau siang hari itu anginnya sedikit,” kata WNI yang tinggal di Tokyo itu.

BACA JUGA:Simak! Ini Dia 5 Buah Langka yang Memiliki Khasiat untuk Kesehatan Tubuh!

BACA JUGA:Simak! Ini 5 Weton yang Disukai Khodam Si Pahit Lidah

Yusup yang sudah bermukim di Jepang selama 16 tahun itu pernah melewati berbagai musim panas bahkan pada saat Ramadhan.

Namun, dia mengaku, musim panas tahun ini ia pun waspada agar tidak terkena dehidrasi atau sengatan panas (heat stroke) sebab tahun lalu keluarganya sempat dilarikan ke rumah sakit.

“Tahun lalu, istri saya kepalanya pusing, mual-mual dan lemas. Akhirnya, setelah dibawa ke rumah sakit, harus diinfus seharian. Juga anak-anak saya pernah mengalami gejala-gejala semacam semacam dehidrasi, seperti mual, kepala pusing, badan lemas dan sebagainya,” katanya.

Yusuf  yang bekerja sebagai perawat rumah sakit pun menyebutkan angka pasien yang terkena sengatan panas meningkat, tidak hanya dialami oleh kelompok lansia dan anak-anak tetapi juga orang dewasa usia 30-an.

BACA JUGA:BSSN Pastikan Data Pilkada 2024 Terlindungi dari Serangan Siber

BACA JUGA:Menko Polhukam Ungkap 17 Eks Pegawai KPK Terlibat Judi Online

“Angka kejadian sengatan panas pasien yang masuk UGD itu banyak sekali. Biasanya ditandai dengan tekanan nadinya meningkat. Itu tanda awal dehidrasi,” ujarnya.

Kondisi yang sama juga dialami Vidya Gatari, WNI yang tinggal di Prefektur Chiba, yang mengaku musim panas di Jepang tahun ini sangat hebat.

“Lebih sering berkeringat ketika di rumah meskipun kipas angin dinyalakan. AC pun harus disetel sekitar 15 derajat Celcius baru akan terasa sejuk. Leher juga terasa perih mungkin karena keringat berlebih yang diproduksi badan,” ujarnya.

Kategori :