c. Akses ke Pankreas
Setelahnya tim bedah akan membuat sayatan kecil (laparoskopi) pada perut untuk mengakses organ-organ yang terlibat dalam prosedur. Sayatan ini biasanya dibuat di bagian tengah atau kanan atas perut.
d. Evaluasi dan Pengangkatan Organ
Setelah akses terhadap organ-organ yang terlibat, seperti pankreas, duodenum (bagian pertama usus kecil), saluran empedu, dan kantong empedu, tim bedah akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi sejauh mana tumor telah menyebar dan apakah organ-organ tersebut harus diangkat. Bagian kepala pankreas biasanya menjadi target utama dalam prosedur ini.
BACA JUGA:Manfaat Daun Serai untuk Kesehatan
BACA JUGA:Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan
e. Pengangkatan dan Rekonstruksi
Jika tumor terlokalisasi di kepala pankreas, dokter spesialis bedah akan mengangkat bagian tersebut, bersama dengan sebagian dari duodenum, saluran empedu, dan kantong empedu.
Pada beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat.
Setelah pengangkatan organ-organ yang terkena, langkah selanjutnya adalah melakukan rekonstruksi atau penyambungan kembali organ-organ yang tersisa.
Ini melibatkan proses menyambungkan usus, saluran empedu, dan pankreas dengan hati-hati untuk memastikan kelancaran aliran makanan dan cairan pencernaan.
BACA JUGA:Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Buah di Pagi Hari, Yuk Simak
f. Penutupan Sayatan
Setelah prosedur selesai, sayatan pada perut akan ditutup dengan jahitan atau perekat medis. Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal dan mencegah infeksi.
Semantara itu risiko yang mungkin timbul setelah operasi termasuk perdarahan, infeksi, gangguan pencernaan, diabetes, kebocoran pada sambungan usus atau saluran empedu, serta penurunan berat badan yang signifikan.