KUALATUNGKAL - Kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat) sejak bulan Januari hingga Juli 2024 terdapat empat kali kejadian.
Dari sejumlah kasus yang terjadi kebakaran hutan dan lahan ini terjadi diarea lahan gambut yang memang rentan terbakarnya lahan. Terlebih dimusim kemarau menjadi pemicu rawan ny lahan terbakar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjab Barat Zulfikri menyebut, ada 4 kejadian Karhutla terjadi di Kecamatan Muara Papalik, dan 3 kali di Kecamatan Betara
"Ada 4 kali kejadian Karhutla dari Januari hingga Juli," ungkapnya
BACA JUGA:Sehari Satroni Wajib Pajak , Segini Penghasilan Tim Optimalisasi Pajak Daerah Kota Jambi
Dari 4 kali kejadian kebakaran hutan dan lahan itu yang terdampak sekitar 6 hektare namun sudah berhasil dipadamkan oleh petugas di lapangan. Ia menyebut, pada musim kemarau ini lahan sering kali terbakar dan rata-rata lahan milik masyarakat, kebun sawit dan semak belukar.
Zulfikri menjelaskan, pihaknya tetap stand by dalam menghadapi Karhutla yang terjadi di wilayah Tanjab Barat. Ia juga menambahkan, dari pantuan BMKG sendiri terpantau 198 titik hotspot yang bersumber dari sumur minyak gas PetroChina serta Jadestone
"Dari laporan BMKG terdapat titik hotspot ini bukan murni titik api Karhutla melainkan bersumber dari sumur minyak gas PetroChina serta Jadestone." Pungkasnya. (Rul)