JAMBIKORAN.COM - Apakah dengan mencuci buah dan sayuran membuatnya aman?
Para peneliti menyarankan mungkin perlu melakukan langkah tambahan dan mengupasnya untuk menghilangkan pestisida secara efektif.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nano Letters dari American Chemical Society menemukan bahwa pestisida dapat menembus lebih dalam dari sekadar kulit buah hingga ke lapisan daging buah.
Oleh Sebab itu, mencuci produk saja mungkin tidak cukup untuk menghindari konsumsi pestisida; pengupasan diperlukan untuk mengurangi risikonya.
BACA JUGA:Ini Manfaat Mengonsumsi Buah Setiap Hari untuk Kesehatan
BACA JUGA:10+ Manfaat Makan Buah Tomat Setiap Hari untuk Kesehatan Tubuh
"Studi ini, yang berada dalam cakupan luas keamanan pangan, berusaha memberikan panduan kesehatan kepada konsumen. Alih-alih menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu, penelitian ini menunjukkan bahwa mengupas dapat secara efektif menghilangkan hampir semua residu pestisida, dibandingkan dengan praktik mencuci yang sering direkomendasikan," ujar Dongdong Ye, salah satu penulis makalah tersebut.
Setelah menyelidiki bagaimana pestisida memmengaruhi apel menggunakan spektroskopi Raman yang diperkuat permukaan (SERS) yang baru dikembangkan.
"Operasi pembersihan buah tradisional tidak dapat sepenuhnya menghilangkan pestisida.
Namun, karena saat pengupasan lebih dari 30 μm lapisan daging buah hilang seperti yang dikonfirmasi oleh mikroskopi kedalaman bidang ultra, operasi pengupasan dapat secara efektif menghindari bahaya pestisida di epidermis buah dan daging buah dekat epidermis, sehingga mengurangi kemungkinan mengonsumsi pestisida,” tutlis para peneliti.
BACA JUGA:Manfaat Minum Jus Buah Diva
BACA JUGA:5 Manfaat Konsumsi Buah di Pagi Hari, Yuk Simak
SERS adalah teknik pencitraan yang sensitif dan tidak merusak, cara ini dapat mendeteksi konsentrasi zat yang sangat rendah dengan energi lebih sedikit dibandingkan spektroskopi Raman tradisional.
Teknik ini dapat digunakan dalam menganalisis campuran kimia, mengidentifikasi zat berbahaya, memeriksa kualitas produk seperti farmasi dan makanan, serta memantau proses kimia dalam produksi.
Para peneliti percaya bahwa SERS juga bisa digunakan untuk menganalisis kontaminan dalam makanan lain seperti bubuk cabai, beras, mentimun, dan udang.