JAMBI, JAMBIKORAN.COM – UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, bekerja sama dengan Kementerian Agama RI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menggelar Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam & Bahtsul Masail dengan tema "Fiqih Wakaf, Aset, dan Dakwah". Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu krusial dalam hukum Islam serta praktik wakaf di Indonesia.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten, antara lain M. Silahuddin, Wasekjen PBNU; KH. Nurul Badruttamam dari Lembaga Dakwah PBNU; KH. Hodri Arief dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah PBNU; dan H. Mokhamad Mahdum dari Lembaga Takmir Masjid PBNU. Mereka menekankan pentingnya menjaga kualitas dan akreditasi pesantren sebagai aset vital dalam menyebarkan dakwah pendidikan, guna mempertahankan kepercayaan masyarakat.
Salah satu isu yang dibahas adalah tantangan yang dihadapi pesantren, termasuk kejahatan asusila yang berpotensi merusak citra pesantren di mata publik. Para pemateri sepakat bahwa perlu adanya langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini.
Dalam sesi diskusi, pemateri juga menyoroti aspek falakiyah, khususnya mengenai penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal. Mereka menjelaskan perlunya digitalisasi dalam bidang falakiyah agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA:Fasilitas Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Terus Dipersiapkan, Apa Saja?
BACA JUGA:Targetkan 16 Guru Besar, UIN STS Jambi Undang Pakar Diktis Kemenag RI
"Kami juga melibatkan generasi muda dalam dakwah, terutama melalui influencer, agar generasi milenial lebih peduli terhadap isu-isu keagamaan," ungkap KH. Nurul Badruttamam.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah, termasuk Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau, serta diikuti oleh akademisi dari berbagai universitas dan pengurus wilayah Nahdlatul Ulama. Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan seminar dapat memberikan kontribusi positif terhadap pemahaman hukum Islam dan pengembangan dakwah di era digital.
PBNU Siap Tindaklanjuti Hasil Diskusi dari Seminar Bahtsul Masail
Seminar Bahtsul Masail yang diselenggarakan oleh UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi dan Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi ditutup. Acara ini berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
BACA JUGA:Benarkah Mengisi Daya Hingga 80 Persen Bikin Baterai Lebih Awet?
BACA JUGA: Trend 'Life Path' Menyerbu Generasi Milenial dan Gen Z: Ketahui Jalan Hidup Lewat Tanggal Lahir
Perwakilan dari PBNU menyampaikan bahwa kegiatan ini berhasil dilaksanakan sesuai rencana. Mereka juga berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil-hasil diskusi yang muncul selama seminar, dan membawanya ke forum pengurus harian PBNU untuk dibahas lebih lanjut.
Wakil Rektor I UIN STS Jambi, Dr. H. Ayub Mursalin, M.A yang mewakili Rektor UIN STS Jambi, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang luar biasa dengan PBNU.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan oleh PBNU dalam bersinergi segala mensukseskan seminar ini. Kami berharap hasil dari seminar ini dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Dr. Ayub Mursalin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dekan Fakultas Syariah dan seluruh jajaran yang telah berperan penting dalam mengoordinasikan kegiatan ini, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Kegiatan Ini Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak
BACA JUGA:Kebiasaan Sehat untuk Menjaga Kesehatan Mata Anak
Seminar ditutup dengan suasana khidmat, di mana seluruh peserta dan panitia bersalaman sambil melantunkan shalawat bersama. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan harapan agar hasil seminar dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas. (*)