Menurutnya , tol memiliki peran penting untuk membantu melancarkan pertumbuhan perekonomian daerah ke depannya . Namun , semua itu tergantung bagaimana suatu daerah tersebut bisa mengelola dan memanfaatkan potensi yang ada.
Seperti di Jambi sendiri , memiliki banyak peninggalan bersejarah yang bisa dimanfaatkan sebagai ekowisata . Tentu ini akan menarik pengunjung dari berbagai daerah lain termasuk dari Sumatera Selatan.
“Dan potensi pariwisata seperti contoh Candi di Muaro j ambi ini kan belum dapat rekomendasi sertifikasi dari Unesco, ini menjadi pertanyaan kita apa yang menjadi persoalan, karena ini menjadi sumber pariwisata kita,” Kata Ivan .
“Apalagi dengan adanya tol, kita ketakutan, artinya uang kita beredar nanti malah ke Sumatera Selatan. Dari sisi akses kita lancar tapi dari sisi pemanfaatan dan pengelolaan kita lemah,” sambungnya .
Hal ini, lanjut Ivan, dapat dilihat dari pengelolaan batu bara yang sampai hari ini masih membahas penyelesaian jalan khusus, sementara Jambi memiliki pelabuhan seperti yang berada di Talang Duku.
“Batu bara kita , sampai sekarang jalan khusus belum juga selesai . Artinya ini menghambat pertumbuhan perekonomian daerah, ini juga akan kita prioritaskan,” katanya lagi.
Selain itu , ia juga menyinggung soal peningkatan kelas pelayangan untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi yang masih kelas B.
“Jadi dalam pembahasan ke depan kita akan fokus apa yang menjadi kewajiban baik secara pendidikan kesehatan untuk masyarakat Jambi, Kita tahu rumah sakit kita masih kelas B, bagaimana ini menjadi kelas A,” katanya .
Dengan dioptimalkan ini semua, kata Ivan akan mengatasi dampak inflasi di daerah Provinsi Jambi secara menyeluruh dan masyarakat Jambi bakal menggapai mimpi mereka ke depannya.
Kategori :