20 Hektare Sawah Gagal Panen, Akibat Tanaman Terendam Banjir

Kamis 06 Mar 2025 - 16:38 WIB
Reporter : Siti Halimah
Editor : Finarman

MUARABUNGO – Petani di Dusun Aurgading, Kecamatan Jujuhan, harus gigit jari akibat banjir yang merendam lahan sawah mereka. Sekitar 20 hektare lahan cetak sawah yang biasa menjadi sumber penghasilan utama petani kini dipastikan gagal panen setelah dilanda luapan Sungai Jujuhan Kabupaten Bungo.

Rata-rata tanaman padi yang terendam berusia sekitar tiga bulan dan seharusnya siap panen dalam waktu dekat. Namun, akibat banjir yang datang tiba-tiba, harapan petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik pupus seketika.

Kaspur, salah satu petani di Aurgading, mengungkapkan kesedihannya atas musibah ini. "Betul, untuk musim panen kali ini dipastikan petani yang mencetak sawah gagal panen akibat dilanda banjir luapan Sungai Jujuhan. Padahal, banyak petani sangat bergantung pada hasil padi sawah ini. Sekarang, mau Lebaran, malah kena musibah. Kami berharap pemerintah bisa membantu petani yang terdampak banjir," tuturnya.

Tak hanya di Aurgading, kondisi serupa juga dialami petani di Bukit Sari dan Kuamang. Puluhan hektare lahan cetak sawah di daerah tersebut turut terendam banjir. Selain padi, lahan jagung seluas 25 hektare juga mengalami gagal panen akibat genangan air yang tak kunjung surut.

BACA JUGA:PUDARNYA GEMERLAP SAINS DI KALANGAN REMAJA

BACA JUGA:Peluncuran Indeks Pencegahan Korupsi Daerah MCP 2025

Banjir yang melanda kawasan ini bukan hanya merugikan petani secara ekonomi, tetapi juga mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut. Para petani berharap ada perhatian dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan darurat maupun upaya jangka panjang untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di musim penghujan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait mengenai langkah yang akan diambil untuk membantu petani yang terdampak. Namun, petani berharap ada kompensasi atau bantuan agar mereka bisa kembali bangkit dan menggarap lahan pertanian mereka setelah air surut.

Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem irigasi dan mitigasi banjir yang lebih baik di daerah rawan luapan sungai, agar petani tidak terus-menerus mengalami kerugian setiap musim penghujan tiba. (mai/ira)

 

Kategori :