JAKARTA – Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, yang merupakan lulusan Universitas Hasanuddin (UNHAS), memberikan saran mengenai batasan asupan gula untuk anak yang sedang menjalani puasa.
Menurutnya, asupan gula yang tepat penting agar anak tetap sehat dan terhindar dari dampak negatif yang dapat muncul akibat konsumsi gula berlebihan.
Saat berbuka puasa, Lucy menyarankan agar anak mengonsumsi asupan gula sekitar 10 hingga 15 gram, atau setara dengan 2,5 hingga 4 sendok teh.
Sumber gula yang disarankan berasal dari bahan alami seperti kurma (1-2 butir), buah segar, atau sedikit madu yang dicampurkan dengan air hangat. Ia juga mengingatkan agar orang tua menghindari memberikan minuman manis berlebihan, seperti sirup atau teh manis pekat.
BACA JUGA:Spesialis Bongkar Toko dan Sekolah Dibekuk, Gondol Kotak Amal dan 8 Unit Laptop
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Cek Ulang Dokumen Pribadi
“Bisa berasal dari kurma, buah segar, atau sedikit madu dalam air hangat, termasuk dari sumber gula dari makanan utama. Hindari minuman manis berlebihan seperti sirup atau teh manis pekat,” kata Lucy.
Sedangkan untuk sahur, Dr. Lucy merekomendasikan asupan gula yang lebih rendah, yaitu sekitar 5 hingga 10 gram atau 1 hingga 2,5 sendok teh.
Sama halnya dengan berbuka, sumber gula sahur sebaiknya berasal dari buah segar atau pemanis alami seperti madu, dan sebaiknya tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan agar anak tidak cepat merasa lapar selama puasa.
Dia menjelaskan, berdasarkan data dari American Heart Association (AHA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas maksimal asupan gula untuk anak usia 2-6 tahun adalah 25 gram atau sekitar 6 sendok teh per hari.
BACA JUGA:312.000 Remaja di Indonesia Terpapar Narkoba
BACA JUGA:BPBD Cek Penyebab Banjir di Kemantan Raya
Sedangkan untuk anak usia 7-12 tahun, batas asupan gula maksimalnya adalah 30-40 gram atau sekitar 7-10 sendok teh per hari.
Dr. Lucy juga mengingatkan bahwa saat berpuasa, kadar gula darah anak cenderung menurun setelah beberapa jam tidak makan.
Meskipun mengonsumsi makanan atau minuman manis saat berbuka dapat meningkatkan kadar glukosa secara cepat, namun lonjakan tersebut hanya sementara dan diikuti dengan sekresi insulin berlebihan yang dapat menyebabkan penurunan gula darah secara drastis.
Hal ini dapat membuat anak merasa cepat lelah, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi setelah berbuka.
BACA JUGA:Bapanas Pastikan Pasokan Pangan Tetap Terjaga
BACA JUGA:20 Hektare Sawah Gagal Panen, Akibat Tanaman Terendam Banjir
Lebih lanjut, konsumsi gula berlebih tidak hanya berisiko pada kesehatan fisik, seperti obesitas dan kerusakan gigi, tetapi juga dapat memengaruhi konsentrasi anak, terutama saat belajar di sekolah.
Dr. Lucy juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan gigi setelah berbuka dan sahur agar gula yang berlebih tidak menyebabkan kerusakan gigi atau karies.
Dengan memperhatikan asupan gula yang tepat selama puasa, diharapkan anak tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa mengalami efek samping yang merugikan. (*)