OJK Catat Kinerja Industri Keuangan Provinsi Jambi Tumbuh Positif di Januari

Kamis 20 Mar 2025 - 11:42 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,29 persen dan non-UMKM sebesar 53,71 persen. 

Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 28,78 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 27,72 persen dan perdagangan besar dan eceran sebesar 15,92 persen.

Penyaluran kredit BPR di Jambi mengalami peningkatan pada Januari 2025 sebesar 5,16 persen (yoy) menjadi Rp1,05 triliun, selaras juga dengan peningkatan DPK sebesar 2,96 persen (yoy) menjadi Rp958,07 milyar.

BACA JUGA:SAH Puji Strategi Prabowo Ciptakan Lapangan Kerja

BACA JUGA:Bersiap Hadapi Idul Fitri 1446 H, Forkompimda Gelar Rakor Persiapan Hadapi Lebaran

Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Januari 2025 tercatat sebesar 83,45 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 15,84 persen.

Porsi kredit modal kerja sebesar 53,74 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan investasi sebesar 31,26 persen dan konsumsi sebesar 15,00 persen. Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 83,14 persen dan kepada non-UMKM sebesar 16,86 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 22,10 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 19,36 persen.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Januari 2025 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 29,51 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Januari 2025, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,97 miliar kepada 1.563 nasabah dengan NPF sebesar 1,61 persen.

Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi Desember 2024 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,007 triliun atau menurun 0,70 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 3,10 persen.  Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.282.453 kontrak atau meningkat 41,01 persen (yoy).

BACA JUGA:Waspada Stroke Ringan, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

BACA JUGA:Prabowo Panggil Tiga Menteri Setelah IHSG Anjlok

Sementara itu, industri modal ventura posisi bulan Desember 2024 menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar Rp111,55 miliar, meningkat 7,86 persen (yoy) dan rasio NPF sebesar 2,57persen, turun sebesar 0,96 persen (yoy).

Dari sisi perusahaan pergadaian, posisi bulan Desember 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan aset sebesar 0,81 persen (qtq) menjadi sebesar Rp2,24 miliar. Dari sisi pinjaman yang diberikan menurun sebesar 2,65 persen (qtq) menjadi sebesar 0,92 miliar.

Pada Desember 2024, sektor dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 4,66 persen (yoy) menjadi Rp231,03 miliar dan total investasi meningkat 6,21 persen (yoy) menjadi Rp223,67 miliar.

Kategori :