JAMBI,JAMBIKORAN.COM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi bersama Pemerintah Kota Jambi resmi meluncurkan Modul Praktik Berbasis Proyek Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah untuk Sekolah Dasar (SD) pada Selasa, 22 Juli 2025 di Griya Mayang, Kota Jambi.
Kegiatan yang dihadiri oleh Wali Kota Jambi, Dr. dr. Maulana, MKM, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Dr. H. Mulyadi, S.Pd., M.Pd. ini, juga dihadiri oleh seluruh kepala sekolah SD di Kota Jambi.
Peluncuran ini menjadi wujud komitmen bersama dalam menanamkan nilai-nilai CBP Rupiah sejak dini serta menjadikan sekolah sebagai pusat edukasi yang berkelanjutan. Modul dirancang sebagai panduan pembelajaran berbasis proyek dengan tujuan menanamkan nilai cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah kepada peserta didik. Peluncuran ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama Bank Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk implementasi modul proyek pada seluruh SD di Kota Jambi.
BACA JUGA:Kemdiktisaintek Perluas Kerja Sama Pendidikan Tinggi dengan Belanda
BACA JUGA:Dugaan Penyimpangan Dana Desa Pengasih Lama, Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Habiskan Rp126 Juta
Struktur modul praktik dibagi menjadi tiga fase, yaitu: Fase A (kelas 1–2 ) untuk menumbuhkan rasa cinta rupiah melalui kegiatan mengenal, merawat, dan menjaga rupiah; Fase B (kelas 3–4) untuk membangun rasa bangga terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan, alat pembayaran sah, dan pemersatu bangsa; serta Fase C (kelas 5–6) untuk menanamkan pemahaman dan perilaku bijak dalam menggunakan rupiah serta pentingnya menabung.
Walikota Jambi menegaskan pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai CBP Rupiah dalam membentuk generasi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap identitas bangsa.
“Kami mengharapkan Kepala Sekolah dapat mengimplementasikan dan memanfaatkan modul praktik ini. Selanjutnya melalui implementasi modul ini, edukasi CBP Rupiah dapat berdampak nyata dalam membentuk karakter peserta didik sejak usia dini”, tegas Maulana.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia memenyampaikan apresiasi atas dukungan Walikota Jambi, serta komitmen Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan Kota Jambi, untuk implementasi modul praktik ini di sekolah dasar. “Melalui sinergi Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Jambi ini, selain pembentukan karakter peserta didik, internalisasi CBP Rupiah akan semakin luas dan dapat menjangkau generasi muda, sehingga dapat menjaga Rupiah yang menjadi darah bagi perekonomian negara”, jelas Warsono.
BACA JUGA:Waspada Gelombang Tinggi hingga 3 Agustus 2025 Di Sejumlah Perairan Indonesia
BACA JUGA:Oknum DPRD Batang Hari Jalani Sidang Adat, Digrebek Sedang Berduaan dengan Janda
Internalisasi CBP Rupiah melalui implementasi modul praktik berbasis proyek ini merupakan salah satu upaya Bank Indonesia dalam program edukasi untuk mengajak masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Jambi untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.
Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J).
Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa. Penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. (*)