"Antrean ini bukan hanya membuat kemacetan, tapi juga menutup akses ke usaha masyarakat di pinggir jalan. Ini berpengaruh terhadap perekonomian," tegasnya.
Menurut Wali Kota, permasalahan solar subsidi ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari peningkatan kebutuhan hingga dugaan penyalahgunaan distribusi. Namun Pemkot Jambi memilih mengambil pendekatan strategis untuk penanganan jangka pendek.
"Kami tidak ingin terjebak pada perdebatan penyebab, tapi langsung mengambil langkah konkret. Semua sudah dituangkan dalam instruksi yang akan ditandatangani dan disosialisasikan mulai hari ini," kata Maulana.
Ia juga menegaskan bahwa, setiap pelanggaran terhadap kebijakan ini akan ditindak tegas sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Kami akan mengoptimalkan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam pengawasan. Instruksi ini akan segera saya tandatangani, dan mulai hari ini kita sosialisasikan ke masyarakat, pengemudi, dan SPBU,” pungkasnya.
Sementara SM Pertamina Jambi, Abdillah Rorke Ilyasa tak menampik bahwa, masih banyak oknum-oknum yang berlaku curang mendapatkan BBM bersubsidi.
Di mana, para oknum-oknum tersebut memalsukan barcode hingga plat kendaraan.
“Ya tentu masih ada seperti itu. Ini yang selalu kami upaya perbaiki,” kata dia.
Abdillah pun mendukung penuh upaya yang tengah diinisiasi Pemkot Jambi, dalam hal mengatur antrean di SPBU-SPBU Kota Jambi.
“Tentu kita mendukung. Sementara untuk kuota BBM sendiri sejauh ini masih aman,” singkatnya. (zen/enn)